Sebelum Dimasukkan ke Gorong-gorong, Ayah di Tasik Bonceng Jasad Anak dengan Posisi Tangan Begini
siswi SMP di Tasik tewas dibunuh ayah kandung. Jasadnya dibuang ke gorong-gorong dekat sekolahnya.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
Sepulang kerja sekira pukul 21.00 WIB, pelaku kembali ke rumah kosong itu yang kemudian menyembunyikan jasad di gorong-gorong dekat sekolah korban.
Pelaku membawa jasad anaknya ke gorong-gorong dari rumah kosong itu menggunakan motor.
Korban dibonceng dengan kondisi kedua tangannya terikat seperti memeluk.
"Jadi pelaku sudah tahu setelah mencekik korban yang juga anak kandungnya itu telah tewas. Ditinggalkan kerja lagi baru dibawa ke gorong-gorong sekolahnya untuk disembunyikan," pungkasnya.
Pelaku memasukkan korban ke gorong-gorong secara paksa.
"Mayat korban saat dimasukan gorong-gorong dipaksakan oleh pelaku. Supaya tersembunyi ke dalam gorong-gorong itu, pelaku mendorong mayat korban pakai salah satu kaki mencapai 2 meter jaraknya dari mulut gorong-gorong itu," kata Anom.
• BREAKING NEWS - Pemakaman Dekat Perumahan Bogor Longsor, Dua Jenazah Menyembul dari Dalam Tanah
• Ayah Injak Kepala Jasad Anak Agar Masuk Gorong-gorong, Masih Sempat Lakukan Ini Setelah Habisi Nyawa
Mulanya, pelaku mengira aksinya dapat mengaburkan perbuatan jahatnya dan menganggap kematian anaknya karena kecelakaan.
"Memang mayat korban membusuk secara kasat mata sulit untuk diketahui sidik jari pelaku. Namun, hasil otopsi yang sudah diliput rekan-rekan sebelumnya berhasil mengungkap ciri-ciri kekerasan pelaku," tambahnya.
Kejanggalan Sikap Ayah Bunuh Siswi SMP Lalu Dibuang ke Gorong-gorong
Siswi SMP di Tasikmalaya, DS (13) ternyata meninggal dunia karena dibunuh oleh ayah kandungnya, Budi Rahmat (45).
Budi Rahmat sebelumnya sempat buka suara tentang kematian anaknya.
Namun, keterangan Budi Rahmat tentang kematian anaknya ini terkesan janggal.
Saat itu, ayah kandungnya sempat mengungkap keberadaan anaknya kepada pihak sekolah.
Hal itu diungkapkan langsung Wakil Kepala Sekolah tempat DS bersekolah, Saefulloh.
Ia mengatakan bahwa pihak sekolah sempat ikut mencari keberadaan DS yang dilaporkan hilang pada Kamis (23/1/2020).