Teror Virus Corona
Alumni Natuna Ternyata Tetangga 2 WNI Positif Corona di Depok, Kini Ojol dan Tukang Sayur Tak Lewat
Cerita Alumni Natuna Tinggal Dekat WNI Positif Corona di Depok, Ojol Tak Mau Jemput, Tukang Sayur Tidak Datang
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Firni dan suaminya, Dodi Setiawan masih tak menyangka sepulang mereka dari Natuna, ada warga Depok yang positif virus corona.
Firni dan Dodi tinggal di rumah kakaknya, dekat dengan kediaman 2 orang yang terinfeksi virus corona.
Meski sempat khawatir tetangga menyalhkannya, namun Firni bisa memastikan bukan dia dan suaminya yang menyebabkan 2 warga Depok terinfeksi virus corona.
Firni menceritakan bahwa sebelumnya tinggal di Wuhan bersama sang suami.
"jadi saya Firni, sebelumnya saya ikut suami tinggal di Wuhan, saya termasuk alumni dari Natuna,
kebetulan selama di Inodnesia saya tinggal di rumah kakak saya yang kebetulan alamatnya di Studio Alam Indah, satu komplek dengan 2 orang yang terkena virus," terang Firni dikutip dari akun Youtube Indonesia Lawyers Club TvOne berjudul Kesaksian WNI di Wuhan Tentang Kepanikan Akibat Virus Corona di Depok.
Firni sendiri mengaku sempat kaget ketika ada dua warga Depok yang terinfeksi virus corona.
"saya sendiri kaget yah, kok kebetulan banget baru lulus Natuna terus ketemu lagi di tempat kakak saya," kata Firni.
Meski begitu, Firni memastikan tak pernah menjalin kontak langsung denga dua warga Depok yang positif Covid-19.
"kami keluar dari natuna 15 Februari, tanggal 19 saya sama suami pulang ke Solo, kamis kemarin 26 kami baru kembali ke Studio Alam Indah," kata Firni.
Firni sempat khawatir warga sekitar menudingnya sebagai penyebar virus corona.
"kita agak khawatir takutnya warga sekitar jangan-jangan ada lulusan Natuna yang menyebabkan segala macam, kami tidak pernah kontak sama sekali dengan korban itu kan rumah kakak," jelas Firni.
Menurut Firni, warga sekitar sangat panik ketika ada berita dua orang yang terinfeksi virus corona.
"warga sekitar pasti panik, karena berita yang beredar heboh dan menaktukan,
di hari yang sama berita itu muncul di tv, rumah yang terinfeksi langusng ramai didatangi, otomatis warga di komplek juga takut," kata Firni.