Teror Virus Corona

Benarkah Virus Corona Bisa Menyebar lewat Udara? Ini Penjelasannya

Pasien yang menderita Covid-19 menyebarkan partikel-partikel virus lewat droplets (dahak) yang ditransmisikan lewat batuk atau bersin.

Editor: Vivi Febrianti
Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 memang tergolong cepat dalam hal penyebaran.

Namun, masih banyak virus lainnya yang menyebar lebih mudah dan cepat.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mayoritas virus SARS-CoV-2 menyebar dari satu orang ke orang lainnya lewat kontak dalam radius 1,8 meter.

Pasien yang menderita Covid-19 menyebarkan partikel-partikel virus lewat droplets (dahak) yang ditransmisikan lewat batuk atau bersin.

Partikel tersebut bisa masuk dalam tubuh lewat mulut atau hidung.

Selain itu, memungkinkan bagi seseorang tertular Covid-19 lewat permukaan sebuah benda di mana sudah terdapat partikel SARS-CoV-2.

Namun, mengutip situs Live Science, Rabu (4/3/2020), CDC mempercayai bahwa transmisi seperti ini jarang terjadi.

Beberapa virus corona (SARS, MERS, SARS-CoV-2) bisa hidup di permukaan benda selama beberapa hari.

Penelitian membuktikan bahwa virus SARS-CoV-2 bisa bertahan di permukaan benda selama 9 hari lamanya.

Dengan catatan, virus SARS-CoV-2 tidak akan bertahan selama itu jika suhu melebihi 30 derajat Celcius.

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas medis saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020).

Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.

Covid-19 vs Cacar Tidak seperti patogen berbahaya lainnya, virus SARS-CoV-2 diperkirakan tidak bisa bertahan di udara dalam jangka waktu lama.

Lain halnya dengan virus cacar, yang bisa bertahan berjam-jam lamanya usai penderita bersin atau batuk.

Para peneliti mempercayai SARS-CoV-2 bukanlah virus seperti itu.

Meski begitu, situs resmi CDC menyebutkan bahwa virus SARS-CoV-2 tetap bisa menyebar dengan cepat dan berkelanjutan dalam masyarakat.

“Istilahnya community spread, yang menjangkiti masyarakat berdasarkan wilayah geografis. Community spread adalah ketika orang yang telah terinfeksi SARS-CoV-2 pada sebuah wilayah tidak tahu penyebab mereka bisa terinfeksi,” tulis situs resmi CDC.

Dr William Schaffner, Spesialis Penyakit Menular dari Vanderbilt University di Tennessee menyebutkan bahwa cara terbaik adalah menghindari penderita Covid-19 itu sendiri.

“Masker wajah bukanlah proteksi yang efektif untuk orang sehat. Namun bagi orang sakit, bisa menggunakan masker agar batuk atau bersinnya tidak menular ke orang lain,” tuturnya seperti dikutip dari Live Science.

Penelitian baru-baru ini juga membuktikan bahwa ethanol, hydrogen-peroxide atau pembersih disinfektan lainnya efektif dalam menghilangkan virus SARS-CoV-2 yang hinggap pada permukaan benda.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Virus Corona Bisa Menyebar lewat Udara?"
Penulis : Sri Anindiati Nursastri
Editor : Sri Anindiati Nursastri

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved