Akan Ada Tes Psikologi saat Bikin SIM, Bagaimana Kalau Tidak Lulus, Bisa Mengulang?
para pemohon SIM, baik untuk pembuatan baru maupun perpanjangan dengan berbagai tipe SIM wajib mengikuti tes psikologi.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Penerapan tes psikologi bagi para pemohon Surat Izin Mengemudi ( SIM) di wilayah Jawa Tengah ( Jateng), bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pengemudi kendaraan.
Aturan baru ini akan mulai diterapkan pada Senin (9/3/2020) serentak di 35 Polres di Jateng, termasuk di Kota Solo.
Nantinya para pemohon SIM, baik untuk pembuatan baru maupun perpanjangan dengan berbagai tipe SIM wajib mengikuti tes psikologi.
Tes kejiwaan ini hampir sama dengan tes kesehatan KIR yang wajib dijalani oleh para pemohon SIM maupun yang akan memperpanjang.
“Jadi selain dipastikan kesehatan jasmaninya yakni dengan ujian KIR dokter juga harus dipastikan kesehatan rohaninya pemohon SIM dengan tes psikologi ini,” kata Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Busroni kepada Kompas.com, Sabtu (7/3/2020).
• Gambarkan Wanita Menangis Terikat Sebelum Bunuh Bocah, Siswi SMP Curhat Pilu: Ayah Menghancurkanku !
• UPDATE Harga HP - Cek Harga HP Samsung Lengkap dari Galaxy S20, Galaxy A51 hingga Note 9+
• Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Minggu 8 Maret 2020: Bogor Akan Hujan Disertai Petir Siang-Sore Hari
Untuk tes psikologi ini, tidak dilakukan di Satuan Penyelenggara Administrasi ( Satpas) Satlantas Solo.
Tetapi, di tempat tersendiri yang sudah disediakan oleh psikolog, yakni di timur RS Kasih Ibu.
“Psikolog yang sudah ditunjuk untuk melakukan tes itu merupakan rekomendasi dari Polda Jateng. Psikolog itu yang akan mengetahui kondisi kejiwaan para pemohon SIM,” ucapnya.

Busroni menyampaikan, bagi para pemohon SIM yang gagal melalui tes psikologi bukan berarti tidak bisa mendapatkan izin berkendara.
Nantinya psikolog akan memberikan catatan kepada pemohon mengenai kendala penyebab ketidaklulusannya.
Kegagalan itu bisa diperbaiki dan pemohon bisa kembali mengikuti tes psikologi.
“Jika nanti tidak lulus bisa mengulangi lagi di mana bagian yang tidak lulus. Dan psikolog juga akan memberikan rekomendasi atau catatan untuk yang tidak lulus,” ujarnya.
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Korea Utara Akan Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan
• Bahaya ! Sengaja Melewatkan Sarapan Bisa Bahayakan Jantung
Dengan adanya aturan baru ini, diharapkan bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Busroni juga menampik jika tes psikologi ini akan semakin mempersulit para pemohon SIM.
Menurutnya, tes psikologi ini sangat diperlukan untuk kondisi lalu lintas saat ini.