Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun

Tetangga Heran Sikap Siswi SMP Setelah Membunuh, Sempat Tak Ngaku tapi Update Status

Gelagat Siswi SMP setelah Bunuh Bocah 6 Tahun di Jakarta, Sibuk Main HP Saat Ditanya tetangga, update status soal keberadaan korban

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Tribun Jakarta/Ist
Rumah NF (15), remaja pembunuh tetangganya masih dipasang garis polisi, Senin (9/3/2020). TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bocah 6 tahun yang dibunuh siswi SMP di Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat sempat disangka hilang oleh keluarga dan tetangga.

Keluarga APA (6) bahkan sempat mencari ke rumah siswi SMP NF (15).

Namun saat ditanya soal keberadaan APA, jawaban NF malah seperti ini.

Tak hanya itu, ketika ditanya oleh tetangga, NF juga sibuk memainkan handphonenya.

Rumah siswi SMP tersebut tak jauh dari kediaman korban.

Jaraknya hanya sekitar 100 meter.

APA juga diketahui memang sering ke rumah NF untuk bermain dengan adiknya yang berusia 4 tahun.

Diketahui NF membunuh APA pada Kamis (5/3/2020) sore.

Dikutip dari Tribun Jakarta, tetangga yang tak mau disebutkan identitasnya menceritakan ketika warga dan keluarga mencari APA.

Hampir 24 jam lamanya mereka mencari keberadaan bocah kecil itu.

NF juga tak luput ditanya soal keberadaan APA.

Ketika ditanya, NF sangat tenang sehingga warga tak curiga dengannya.

Malahan saat ditanya, NF malah sibuk memainkan handphone.

Rumah NF (15), remaja pembunuh tetangganya masih dipasang garis polisi, Senin (9/3/2020). TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat
Rumah NF (15), remaja pembunuh tetangganya masih dipasang garis polisi, Senin (9/3/2020). TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat ()

"Pas korbannya dibunuh, itu si NF ditanya tapi tenang saja sambil main handphone," kata SF, warga kelurahan Karang Anyar, di lokasi, Senin siang (9/3/2020) dikutip dari Tribun Jakarta.

Keluarga hingga tetangga panik bukan kepalang.

Namun hanya NF yang bersikap begitu tenang.

"NF tenang banget saat itu. Ditanya kan waktu itu, lihat APA tidak. Eh, dia jawab santai, tidak lihat (sambil main handphone)," katanya.

Pada hari yang sama, NF juga sempat menulis status di akun Facebook-nya.

Status yang ditulis oleh NF sempat dicapture oleh akun Facebook Noven Anggara.

Kepada TribunnewsBogor.com, Noven meyakini status tersebut memang dibuat oleh NF.

"Kalo menurut status yang pernah dia bikin, itu emang beneran mas," kata Noven saat dihubungi TribunnewsBogor.com lewat DM Facebook.

Noven mengatakan saat ini postingan, bahkan akun Facebook NF telah dihapus.

"Iyah gak ada," kata Noven.

Noven awalnya hanya teman di media sosial saja.

Ia sempat tak mengira status yang ditulis oleh NF ternyata sungguhan.

"Enggak mas, dia temen Facebook aja, Sering lewat di beranda buat nge-share meme dll

Tapi tiba tiba dia bikin status kayak gitu, jadi sama orang lain juga termasuk saya ngiranya bercandaan doang, ternyata itu hal yang serius dan nyata terjadi," kata Noven.

Siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun ini tak hanya sekali menulis status.

Ada sejumlah postingan yang dibuat setelah membunuh bocah 6 tahun tersebut.

"Balita tak bernyawa itu masih di lemari bajuku.

Banyak warga yang mencarinya.

Pak RW selaku polisi dan pak RT yang memeriksa rumah ku seluruhnya tak ada satupun dari yang menemukannya.

Tak ada satupun yang tau aku pelakunya.

Oke besok siap berserah diri," tulis dalam capture.

Ada sejumlah status lain yang ditulis.

"Maljum tengah malem gini, apa bakal bangun dengan kondisi kyk zombie ?" tulisnya.

Akun itu kembali menulis membuat pengakuan.

"Saya pelakunya, borgol saya pak (emoticon senyum)"

"Penjara/rehabilitas?"

status diduga ditulis siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun
status diduga ditulis siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun (Instagram)

Lalu ia menulis status dalam perjalanan dan sedang berada di dalam sebuah mobil.

"Otw"

"Pak polnya baik hehe" tulisnya.

status diduga ditulis siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun
status diduga ditulis siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun (Instagram)

Tenang Diperiksa Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan jajaran Polres Metro Jakarta Pusat telah menanyakan beberapa pertanyaan.

Satu di antaranya menanyakan ihwal perasaan pelaku seusai membunuh APA, korban dari NF.

"Bagaimana perasaannya setelah kejadian ini, satu yang paling gampang dan dikatakan, (saya puas)," kata Yusri, saat konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).

Yusri mengatakan, kalimat 'saya puas' selalu keluar dari bibir NF ketika ditanya hal yang sama.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).  dan Rumah tersangka di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat yang menjadi lokasi pembunuhan tampak telah diberi garis kuning polisi, Jumat (6/3/2020).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). dan Rumah tersangka di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat yang menjadi lokasi pembunuhan tampak telah diberi garis kuning polisi, Jumat (6/3/2020). (Kolase TribunJakarta/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Berulang kali, NF secara tenang menjawab begitu.

"(Saya puas). Iya, berulang kali dengan tenang dia jawab begitu," tambah Yusri.

Karenanya, kepolisian menduga ada suatu hal yang mesti melibatkan pakar psikolog.

"Makanya pelaku akan kami lakukan pemeriksaannya secara psikologi," ujar Yusri.

Periksa Orangtua Siswi SMP

Melansir Tribun Jakarta Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, pihaknya telah memeriksa orangtua gadis ABG pembunuh bocah berusia 5 tahun di Sawah Besar.

Ia pun menyebut, pihaknya mencecar sejumlah pertanyaan terkait keseharian gadis yang kini masih duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah pertama (SMP) itu

"Kami tanya soal kesehariannya, kebiasaan (pelaku) seperti apa," ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (8/3/2020).

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat (sekarang Kabid Humas Polda Metro Jaya) Kombes Pol Yusri Yunus.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat (sekarang Kabid Humas Polda Metro Jaya) Kombes Pol Yusri Yunus. (Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana)

"Nanti hasilnya untuk melengkapi bahan penyidikan kami," tambahnya.

Terkait rencana pemeriksaan sejumlah saksi lainnya, seperti guru ataupun teman pelaku di sekolah, ia menampiknya.

Susatyo menyebut, pihaknya kini tengah fokus untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.

"Sementara ini (keterangan guru dan teman sekolah) belum diperlukan ya" ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved