Yunarto Wijaya Sayangkan Adian Napitupulu Tak Main Twitter, Budiman: Jangan! Nanti Pasang Ring Lagi
Sebagai sahabat, Budiman Sudjatmiko mengungkap keberadaan Adian Napitupulu yang jarang muncul di layar kaca.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Budiman Sudjatmiko mengungkap keberadaan teman sesama aktivisnya, Adian Napitupulu.
Belakangan ini, Adian Napitupulu memang jarang muncul di depan publik setelah gelaran Pilpres 2019 usai.
Terakhir, ia dikabarkan mengalami serangan jantung saat berada di atas pesawat.
Adian Napitupulu pun harus menjalani perawatan, dan kini sudah mulai membaik.
Rupanya, ada Warganet yang menanyakan keberadaan Adian Napitupulu.
Tak seperti rekannya, Budiman Sudjatmiko, Adian Napitupulu tak pernah berselancar di media sosial.
Hal itu membuat para fansnya merasa kehilangan sosok Adian Napitupulu.
Sehingga ada Warganet yang menanyakan keberadaan Adian Napitupulu ke Budiman Sudjatmiko.
Sebagai sahabat, Budiman Sudjatmiko pung mengungkap di mana keberadaan Adian Napitupulu.
Berawal dari akun Twitter @narkosun yang memposting video Budiman Sudjatmiko saat masih jadi aktivis di tahun 1998.
• UPDATE Virus Corona Hari Ini: Ratusan Ribu Orang di 116 Negara Terinfeksi, 65 Ribu Dinyatakan Sembuh
• Viral Video Siswi SMK Digerayangi Paksa Temannya, Pelaku dan Korban 1 Jurusan di Sekolah
Menurutnya, Adian Napitupulu dan Budiman Sudjatmiko adalah aktivis 98 yang ia kagumi.
Lalu ia menulis ‘Kemana beliau sekarang?’
Akun itu juga menjelaskan kalau Budiman Sudjatmiko saat ini masih berjuang dari forum ke forum, desa ke desa, memperjuangkan kesetaraan dan keadilan.
Meski, ia harus jauh dari sorot media.
“Bang @budimandjatmiko satu dari sekian aktivis reformasi '98 yg saya kagumi, selain juga bang Adian Napitupulu.
Kemana beliau sekarang?
Masih berjuang dari forum ke forum. Dari desa ke desa.
Jauh dr sorot media. Demi kesetaraan dan keadilan.
#50TahunAnakRevolusi,” tulisnya.
Tweet itu pun kemudian ditanggapi oleh Budiman Sudjatmiko.
• Kuliah di Universitas Stanford Bareng Orang-orang Jenius, Maudy Ayunda Minder: Gak Bisa Merasa Hebat
• Hasil Autopsi Jenazah Putri Karen Pooroe, Ternyata Masih Butuh Ini Demi Ungkap Misteri Kematian
Ia menjawab soal keberadaan Adian Napitupulu.
Menurutnya, Adian Napitupulu ada dan masih sering berkomunikasi dengannya lewat grup WhatsApp.
Bahkan menurut Budiman Sudjatmiko, Adian Napitupulu sering digoda oleh rekan mereka Yunarto Wijaya.
Hal itu dikarenakan kebiasaan Adian Napitupulu yang masih sering ngomel-ngomel.
“Adian? Ada..
masih suka digodain oleh @yunartowijaya di group WA gara2 masih suka ngomel2 terus,” tulis Budiman Sudjatmiko.
"Bang Adian itu kalau ngomelin relawan bisa panjang lebar.
Bisa habis rokok sebungkus dan kopi segelas nungguinnya," tambah akun @hariadhi84.
"Hahaha...karena itu aku, @fadjroeL dan @yunartowijaya suka becandain dia," kata Budiman Sudjatmiko.
Yunarto Wijaya pun membenarkan itu dan meyangkan Adian Napitupulu tak main Twitter.
“Hahaha sayang dia gak main twitter ya,” tulis Yunarto Wijaya.
"Lebih baik jangan! Nanti bisa pasang ring lagi," kata Budiman.
Bantah Dibiayai Istana
Anggota DPR dari PDIP Adian Napitupulu menegaskan semua pengobatannya di SIngapura sama sekali tidak dibiayai oleh negara ataupun dari Istana (Presiden).
Dalam penjelasannya melalui staf pribadi Adian, Kadek menyebutkan anggota Fraksi PDI Perjuangan itu saat ini sudah kembali sehat seperti sediakala.
"Beliau telah menjalani tindakan katerisasi dan pemeriksaan medis lebih detail di RS. NUH Singapura," ujar sang staf dalam klarifikasinya kepada Tribunnnews.com, Minggu (29/12/2019).
• Komentari Penampilan Tiara, Maia Estianty : Pas Duet Sama Dul Mukanya Tertekan Banget
• Sebelum Dibunuh, Korban Cerita ke Ibunya Soal Kebiasaan Pelaku di Rumah: Nonton Bareng Film Setan
Adian menegaskan bahwa tindakan medis dan perawatan di Singapura sama sekali tidak dibiayai negara maupun Istana ataupun Jasindo.
Semua pengeluaran mulai dari apartemen tampat menginap keluarga, transportasi pesawat, transportasi lokal, makan dan minum, biaya dokter, obat, tindakan medis dan lain-lain ditanggung dengan uang pribadi, kas Organisasi PENA 98 dan urunan sahabat-sahabat Adian.
Ia menyebutkan, mungkin Adian satu-satunya pejabat tinggi negara yang saat observasi hasil tindakan medis tidak diobservasi di kelas VVIP ataupun VIP ataupun kelas 1 tapi di ruangan perawatan yang satu kamar berisi 6 orang.
Satu satunya permintaan Adian Napitupulu pada Kedubes Indonesia di Singapura adalah agar Kedubes membantu untuk dihubungkan dengan dokter spesialis karena saat itu agak kesulitan mendapat layanan cepat karena konon banyak yang sedang libur Natal dan Tahun Baru.
"Tapi kedubes hanya merespon via Whatsapp dan tidak ada follow up apapun," kata Kadek menirukan Adian.
"Hal ini perlu disampaikan untuk meluruskan agar tidak berkembang opini yang mengatakan bahwa biaya berobat Adian Napitupulu di Singapura di tanggung negara maupun Istana," jelasnya.
Sejauh ini, kata dia, PDI Perjuangan yang cukup berperan sejak peristiwa seperti menyewakan pesawat medis untuk evakuasi dan terus berkomunikasi dalam setiap tahapan medis.