Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun

Kabar Terbaru Siswi SMP Bunuh Bocah 5 Tahun, Sulit Baca Wajah, Tim Dokter Minta Pelaku Lakukan Ini

Pelajar SMP berusia 15 tahun itu saat ini telah menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TribunJakarta/Instagram
Poppy Amalya menganalisis gambar buata siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM --  Kondisi kejiwaan NF siswi SMP yang membunuh bocah berusia 5 tahun hingga saat ini masih misteri.

Pelajar SMP berusia 15 tahun itu saat ini telah menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pemeriksaan kejiwaan itu dilakukan sejak Senin (9/3/2020) untuk mengungkap kondisi kejiwaan siswi SMP tersebut.

NF pun telah melakukan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh sejumlah Tim Dokter kejiwaan dan psikolog.

Diantaranya, pemeriksaan berupa visum et repertum psikiatrikum alias visum kejiwaan.

Menurut Kepala Tim Dokter Kejiwaan Rumah Sakit Polri Henny Riana, NF cukup kooperatif selama pemeriksaan berlangsung.

Meski demikian, tim dokter tidak terlalu mencecar pertanyaan bertubi-tubi pada NF.

"Awal ini tentu tidak semua kami tanyakan langsung. Pertanyaan secara bertubi-tubi buat orang tidak nyaman, sekarang sih kooperatif," terang Henny.

Henny melanjutkan, siswi SMP berinisial NF itu akan menjalani pemeriksaan selama 14 hari ke depan.

Selama sekitar empat hari diperiksa di RS Polri Kramat Jati, tim dokter yang memeriksa NF belum bisa menyimpulkan kondisi ke jiwaan siswi SMP tersebut.

Henny menerangkan, hingga saat ini proses pemeriksaan kejiwaan NF masih berlangsung.

"Ini hari keempat jadi masih mengumpulkan data-data yang ada. Kami mengumpulkan data-data dalam empat hari dengan seorang remaja itu butuh waktu dan kami tak bisa bertanya sepanjang hari dan harus menjaga agar dia nyaman," ujar Henny Riana ditemui pada Kamis (12/3/2020).

Menurut Henny, pihaknya kesulitan menilai kejiwaan NF dari ekspresi wajah yang ditunjukkan NF selama proses pemeriksaan.

Untuk itu, tim dokter menggunakan metode lain, yakni memerintahkan NF untuk menggambar.

"Untuk media gambar kami juga melakukan pemeriksaan dengan menggambar. Kami berikan pensil yang bagus agar gambarnya semakin bagus. Ini bagian dari evaluasi peniliaian karena kan kalau dari ekspresi kadang-kadang susah jadi dengan menggambar, bisa melihat oh ya dalam gambar saya itu begini," imbuh Henny.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved