Penumpang Keluhkan Penumpukan di Halte Transjakarta : Kayak Gini Justru Makin Rentan Corona
Seorang pengguna transjakarta Lia Muspiroh mengatakan, penumpang yang mengantre di halte Mangga Besar menumpuk.
Dalam kurun waktu itu pula, transjakarta memberhentikan sementara layanan AMARI (Angkutan Malam Hari).
"Untuk Senin besok 16 hingga 30 Maret 2020 layanan transjakarta hanya beroperasi di 13 rute dengan headway 20 menit dengan waktu operasional mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Ini berarti seluruh layanan non-koridor (Non BRT), Royaltrans dan Mikrotrans ditiadakan," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo dalam keterangannya, Minggu (15/3/2020).
Selain itu, di halte akan diberikan marka, sehingga penumpang akan berdiri dengan jarak yang sudah diatur.
• Foto-foto Imbas Pembantasan Transportasi Jakarta Dibatasi untuk Cegah Corona, Penumpang Antre
Di dalam bus pun juga sama, transjakarta akan mengatur jarak duduk sehingga bisa meminimalisasi interaksi antar penumpang.
"Transjakarta juga akan menerapkan pembatasan jumlah pelanggan pada halte dan mengharapkan kesabaran pelanggan untuk ikut dalam tata tertib yang telah diberlakukan," ujar Nadia.
Transjakarta juga akan memasang fasilitas hand sanitizer di halte dan bus di tengah maraknya wabah covid-19.
"Untuk sementara ini, transjakarta juga mengubah pola pengurusan kartu gratis. Pengurusan secara langsung ke kantor kami istirahatkan terlebih dahulu," ujar Nadia.
Adapun 13 rute transjakarta yang beroperasi pada 16-30 Maret 2020, yakni :
1. BLOK M - KOTA
2. PULO GADUNG 1 - HARMONI
3. KALIDERES - PASAR BARU
4. PULO GADUNG 2 - TOSARI
5. KAMPUNG MELAYU - ANCOL
6. RAGUNAN - HALIMUN
7. KAMPUNG RAMBUTAN - KAMPUNG MELAYU
8. LEBAK BULUS – HARMONI
9. PINANG RANTI - PLUIT
10. PGC 2 - TANJUNG PRIOK
11. KAMPUNG MELAYU - PULO GEBANG
12. PENJARINGAN - SUNTER BOULEVARD BARAT
13. 13A PURI BETA - BLOK M
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penumpukan di Halte Transjakarta, Penumpang: Kayak Gini Justru Makin Rentan Corona", .
Penulis : Ryana Aryadita Umasugi
Editor : Jessi Carina