Teror Virus Corona
Jusuf Kalla Soroti Penanganan Virus Corona di Indonesia, Anjurkan Pemerintah Segera Lakukan Ini
Jusuf Kalla menganjurkan pemerintah pusat agar segera melakukan pengecekan antisipasi virus corona secara massal.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla menganjurkan pemerintah pusat agar segera melakukan pengecekan massal antisipasi virus corona secara massal.
Menurutnya, hal tersebut menjadi satu di antara langkah yang bisa dilakukan pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran virus corona.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla dalam program Mata Najwa edisi Rabu (18/3/2020).
Dilansir dari tayangan Mata Najwa, Jusuf Kalla mulanya sedikit mengomentari soal penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Jusuf Kalla berpendapat jika Indonesia tergolong negara yang agak telat dalam menangani pandemi Covid-19 secara maksimal.
"Banyak negara yang tak siap, hampir semua tak siap termasuk Cina, banyak negara yang menganggap ini hal tak terlalu serius,
sama dengan negara lain, kita juga agak telat untuk menanganinya secara baik, secara tepat," ujar Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla pun nampak menyayangkan hal tersebut.
• Batal Umrah, 5 Pejabat PDAM Cianjur Plesir ke Eropa saat Wabah Corona, Hotman Paris Sindir Menohok
• Status Darurat Corona Diperpanjang hingga 29 Mei, Mahfud MD Tegaskan Tahapan Pilkada Tetap Jalan
Mantan Wakil Presiden RI itu lantas membeberkan cara penanganan virus corona di Korea.
Walau tak menerapkan lockdown atau karantina suatu wilayah, namun Korea bergerak cepat dalam melakukan pengecekan terhadap warganya.
"Persoalannya Kita telat untuk mengetes banyak orang, contohnya beberapa hari lalu baru 1000 lebih, sekarang dilaporkan 2000 tes, langsung juga naik itu jumlah yang positif,
Kalau di Korea mengetesnya 200 ribu masyarakatnya, kemudian ditemukan delapan ribu,
Jadi karena angka di Indonesia bukan disembunyikan, tapi kurangnya orang dites akibat satu lab, maka
bertumpuklah itu maka yang ditemukan yang positif tak terlalu
banyak padahal potensinya mungkin sangat besar," papar Jusuf Kalla.
