Teror Virus Corona
Jumlah Perjalanan KRL Berkurang Dampak Virus Corona, Penumpang Berdesakan di Dalam Gerbong
Jumlah perjalanan KRL berkurang 276, penumpang berdesakan di dalam gerbong, hingga stasiun dipadati penumpang.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Penerapan social distancing tampaknya belum bisa sepenuhnya dilakukan masyarakat di Indonesia.
Imbauan social distancing dengan menjaga jarak 1-2 meter antar warga belum bisa diberlakukan para penumpang KRL.
Seperti yang terlihat di Stasiun Citayam pagi ini, Senin (23/3/2020), dan menumpuknya penumpang di dalam gerbong KRL.
Masih banyak warga yang belum bisa menerapkan imbauan untuk bekerja di rumah membuat KRL masih saja padat.
Seperti video yang dibagikan oleh akun Twitter @TMCPoldaMetro Senin pagi ini.
Tampak di video tersebut, seorang penumpang mengabadikan situasi di Stasiun Citayam.
Tampak calon penumpang masih menumpuk menunggu KRL.
Para penumpang itu berdiri berdekatan dan hanya bermodalkan masker.
Kemudian terlihat sebuah KRL tiba di stasiun tersebut dan langsung diserbu calon penumpang.
Gerbong KRL itu tampak sangat padat oleh para penumpang yang hendak menuju ke Jakarta.
• Pakai Jas Hujan, Aa Gym Sosialisasi Tentang Virus Corona ke Warga: Enggak Apa-apa Shalat di Rumah
• Kabar Terbaru, WHO Sedang Kembangkan 20 Vaksin Virus Corona
Bahkan, banyak penumpang yang tetap memaksa masuk meski kondisi di dalam gerbong sudang sangat padat.
Beberapa penumpang lainnya memilih untuk menunggu kereta berikutnya dengan menunggu di stasiun.
"08:05 Suasana Penumpang KA di Stasiun Citayam Bogor yang hendak menuju Jakarta.
@fahrul_anams," tulis akun tersebut.

Tak hanya itu, hal serupa juga terjadi di Stasiun Tangerang.
Pada foto yang dibagikan, tampak warga antre dengan tertib di luar stasiun.
Meski jarak antre tidak sampai satu meter, namun tidak terlalu berdekatan.
Namun hal itu tidak berlaku di dalam gerbong kereta.
Tampak penumpang sudah berdesak-desakan di dalam kereta.
Tak ada celah kosong di dalam gerbong tersebut.
• VIDEO Detik-detik Polisi Tutup Paksa Kafe dan Bubarkan Pengunjung : Jangan Mementingkan Keuntungan !
• 40 Ribu APD Tiba di Balaikota Dini Hari, Anies: Siap Melindungi Seluruh Tenaga Medis di Jakarta
"08:28 Suasana antrian Warga yang hendak menaiki Kereta menuju Jakarta di Stasiun Tangerang pagi ini.
@ceweminangg," tulisnya.

Kejadian itu pun sontak membuat Warganet merasa miris.
Sebab, masih banyak warga yang belum bisa menerapkan social distancing karena kebutuhannya.
Di antaranya banyak yang belum bisa bekerja di rumah, atau perusahaannya tidak memberi kebijakan bekerja di rumah.
Kemudian banyak juga warga yang menggantungkan hidupnya pada pekerjaan harian mereka.
Kedua video itu kini sudah dihapus dari akun tersebut.
Hanya Beroperasi pukul 06.00-20.00 WIB
Imbas merebaknya virus corona (Covid-19), sejumlah kegiatan dan aktivitas masyarakat dibatasi.
Begitu pun dengan pelayanan operasional moda transportasi yang turut dibatasi oleh pemerintah.
Pembatasan berlaku untuk moda transportasi milik badan usaha milik daerah, seperti bus transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.
• Raditya Dika Ungkap Kabar Duka, Sahabatnya Wafat Terinfeksi Covid-19 saat Tangani Pasien Corona
• Kabar Terbaru, WHO Sedang Kembangkan 20 Vaksin Virus Corona
Terakhir, diinformasikan bahwa KRL juga dibatasi jam operasionalnya.
Terhitung mulai Senin (23/3/2020), keempat moda transportasi tersebut hanya beroperasi dari pukul 06.00 hingga 20.00 WIB.
Jumlah perjalanan KRL berkurang 276
Pembatasan operasi juga berlaku untuk KRL di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan, keputusan ini diambil setelah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
"Maka, operasional KRL juga akan menyesuaikan dengan layanan transportasi Jakarta, yaitu akan beroperasi mulai jam 06.00 sampai 20.00 WIB," ucap Syafrin.
Baca juga: KRL Beroperasi Pukul 06.00-20.00 Mulai Besok, Headway Jadi 10-30 Menit
Selain jam operasional yang dibatasi, jumlah perjalanan KRL akan dikurangi sebanyak 276 KRL dari 991 KRL per hari atau sekitar 28 persen menjadi 715 KRL per hari. (*)