Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Teror Virus Corona

Pastikan Kota Tegal Tidak Lockdown, Ganjar: Lha Masyarakat Masih Boleh Keluar Rumah Kok

Ganjar Pranowo mengklarifikasi soal lockdown Kota Tegal, ia menyebut lebih pas jika dikatakan isolasi kampung.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ditemui di UNS Solo, Jawa Tengah, Rabu (4/3/2020). 

"Arah Slawi tetap kita rencana tetap buka. Tapi ini rencana ya, karena kita juga masih menunggu arahan apakah kita juga harus menutup semua pintu tol. Karena kita juga masih koordinasi dengan Lantas Polres Kabupaten Tegal dan Polresta Tegal," ungkap Ian.

 Cara Mudah Membuat Hand Sanitizer Sendiri, Cukup Siapkan 3 Bahan Utama Ini

 Guru Besar FKUI Sarankan Pemerintah Lockdown Lokal, Fadli Zon: Sebaiknya Bisa Direalisasikan Cepat

Dikatakan Ian, lantaran ada kebijakan lockdown dari Wali Kota Tegal, pihaknya juga dimintai tolong meminjamkan barikade beton atau movable concrete barrier (MCB) yang akan digunakan untuk menutup sejumlah akses jalan masuk ke Kota Tegal.

"Kebetulan posisi kami sekarang lagi dimintai tolong meminjamkan barikade beton di tol buat dipakai untuk menutup keluar masuk Kota Tegal," tutur Ian.

Kota Tegal Lockdown Sebelumnya, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan akses jalan protokol di dalam kota dan jalan penghubung antar kampung akan ditutup menggunakan beton.

Langkah ini ditempuh untuk mencegah penyebaran corona.

Kota Tegal sendiri saat ini berstatus zona merah darurat corona ada pasien positif corona yang meninggal dunia.

"Pemblokiran jalan, dan pemadaman lampu jalan protokol seluruh kota di malam hari akan diberlakukan misal di jam banyak masyarakat masih berkumpul. Keputusan ini dilematis namun warga harus bisa memahami karena ini untuk kebaikan kita semua," ujar Dedy.

Dedy berujar, pihaknya lebih baik melakukan langkah lockdown demi keselamatan warganya meski secara ekonomi, langkah tersebut bisa merugikan.

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," kata dia.

Sementara untuk membantu mencukupi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah selama kebijakan itu diterapkan, ia mengaku sudah menyiapkan skema bantuan sosial.

"Saya pribadi termasuk seluruh anggota legislatif agar bersama-sama dengan kesadaran untuk inisiatif secara pribadi membantu mengumpulkan dana," kata Dedy.

Sementara hingga Kamis (26/3/2020) Dinas Kesehatan Kota Tegal mencatat ada 41 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 13 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit Kota Tegal, 1 orang PDP meninggal dunia, dan 1 positif Covid-19. (Kompas.com)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved