Teror Virus Corona

Di Bekasi Tak Ada Lockdown Tapi Isolasi Kemanusiaan, Ini Kata Wali Kota

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan lockdown atau karantina wilayah demi memutus rantai penyeberan virus corona.

Kompas.com
Dari kiri ke kanan: Dandim 05/07 Kota Bekasi Letkol Rama Pratama, Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Indarto, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, dan Ketua GIBAS Kota Bekasi Deni M. Ali menyampaikan konferensi pers di Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Senin (4/11/2019). Konferensi pers itu menyangkut viralnya video ketika sejumlah ormas berunjuk rasa meminta jatah parkir minimarket pada pemerintah dan pengusaha, 23 Oktober 2019 lalu. KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pihaknya tidak akan melakukan lockdown atau karantina wilayah demi cegah virus corona.

Menurutnya, kebijakan lockdown merupakan wewenang pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo.

"Kayanya enggak pakai kata lockdown, karena kalau lockdown itu negara, masuknya dari pelabuhan, masuknya dari airport," kata Rahmat, Minggu, (29/3/2020) kemarin.

Pria yang akrab disapa Pepen ini mengaku, istilah atau kebijakan yang diambil dalam mencegah penyebaran Covid-19 ialah isolasi kemanusiaan.

"Bukan lockdown, isolasi kemanusiaan, mengimbau, meminta, dan dengan kerendahan hati bahwa ini harus kita lakukan bersama," tegas dia.

Ini Panduan Mencegah Covid-19 saat Sampai Di Rumah Usai Bepergian

Isolasi kemanusiaan lanjut Pepen, berupa kebijakan surar edaran berisi imbauan warga agar tidak keluar rumah selama masa inkubasi 14 hari.

"Mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi saya namakan isolasi kemanusiaan," kata Pepen.

"Isolasi kemanusiaan itu kita proteksi dari lingkungan RW, lingkungan RT terus juga dari pembatasan kegiatan-kegiatan," tambahnya.

Pepen menjelaskan, penyebaran virus corona di wilayahnya memang bisa dikatakan cukup cepat terjadi.

Sebagai kota yang bebatasan langsung dengan DKI Jakarta selaku episemtrum penyebaran Covid-19, dia mengaku cukup khawatir dengan aktivitas mobilisasi pekerja yang setiap hari pergi dari Bekasi Ibukota.

"Kan kami copy paste dengan Jakarta. Saat Jakarta bilang sudah tidak usah masuk Jakarta, selesai sebenarnya," tegas dia.

Beberapa waktu lalu, Pepen mengaku sempat melakukan inspeksi mendakak (sidak) di Terminal Induk Bekasi serta di Stasiun Bekasi. Mobilisasi warga kata dia masih cukup tinggi yang beraktivitas kerja ke Jakarta.

Dia menilai, saat ini masih ada puluhan ribu warganya yang masih bolak-balik Bekasi Jakarta dan dikhawatirkan membawa penyebaran virus dari Ibukota ke Kota Bekasi.

"Kalau di Jakarta sama Gubernur sudah diimbau ya kantor-kantornya tutup berarti orang Bekasi (pekerja) kan enggak ke Jakarta hanya pada saat saya sidak ke terminal dan stasiun frekuensinya masih tinggi masih 70.000an yang ke Jakarta," jelas dia.

"Kalau 70.000 itu, 20 persennya bawa dapat (virus) dari Jakarta dibawa ke Bekasi interkasi lagi ke Bekasi wah kan celaka kita," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Tidak Ada Lockdown di Bekasi, Wali Kota: Kalau Jakarta Ditutup Selesai Sudah

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved