Teror Virus Corona
Jenazah Mantan Anggota DPRD Ditolak karena PDP Corona, Ketua RW: Jangan Dikubur di Tengah Masyarakat
Salah seorang pria yang mengaku sebagai Ketua RW 3 Ujung Bori dengan suara lantang menolak pemakaman jenazah tersebut.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Jenazah mantan anggota DPRD Sulawesi Selatan ditolak warga karena diduga pasien Covid-19.
Jenazah tersebut ditolak saat hendak dimakamkan di Pemakaman Kristen Pannara Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan ditolak warga, Selasa (31/3/2020).
Warga menolak adanya pemakaman di wilayahnya karena khawatir tertular wabah virus corona yang saat ini tengah mewabah di seluruh wilayah Indonesia.
Proses penolakan pemakaman jenazah salah satu mantan anggota DPRD ini pun viral di media sosial.
Berikut fakta-faktanya dilansir dari Kompas.com :
Warga Blokir Jalan
Dalam video yang berdurasi sekitar 27 menit tersebut, terlihat ambulans yang membawa jenazah korban tak bisa melintas di Jalan Antang Raya karena warga memblokirnya dengan kursi.
Salah seorang pria yang mengaku sebagai Ketua RW 3 Ujung Bori dengan suara lantang menolak pemakaman jenazah tersebut.
Menurutnya, jenazah yang positif corona apabila setelah dikubur dapat menularkan virus ke masyarakat sekitar pekuburan.
"Jangan dikubur itu di sini kalau masih mau enak, sehat, jangan jenazah corona dikubur di tengah masyarakat," kata pria yang mengaku sebagai Ketua RW tersebut yang dibalas dengan sorakan warga.
• Akui Anak Nikita Mirzani Darah Dagingnya, Dipo Latief: Saya Kan Pengen Adzanin
• Lihat Video Anak Dijemput Ambulans Diduga Karena Covid-19, Ruben Onsu Nangis Dengar Kata-kata Ini
Takut Tertular
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Camat Manggala Anhsar Umar.
Warga, kata Anhsar Umar, mengira jenazah yang hendak dimakamkan itu positif corona.
Warga yang berjumlah ratusan itu sudah terlanjur percaya bahwa virus corona dapat menyebar meski sudah dikubur.
Sudah Diberi Pemahaman
Anhsar Umar pun mengaku jika pihaknya termasuk lurah setempat bersama aparat TNI dan Polri sudah memberikan pemahaman kepada warga bahwa proses pemakaman tersebut sangat aman.
"Itu yang utama (warga takut). Kita sudah setengah mati memberikan pemahaman, Bhabinsa, Danramil juga," kata Anshar Umar saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon.
Namun, warga tampaknya tak begitu saja percaya dan tetap melakukan blokir jalan.
Dibawa Kembali ke Rumah sakit
Dengan adanya penolakan warga tersebut, Anshar Umar mengatakan, ambulans yang membawa salah satu jenazah mantan anggota DPRD Sulsel kembali ke Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.
• Ini Tips Mengurangi Ngemil di Masa Isolasi Pandemi Covid-19
• Hindari Virus Corona, Raja Thailand Mengisolasi Diri Ditemani Puluhan Selir di Hotel Mewah
Jenazah, kata Anshar, dimakamkan di Pekuburan Panaikang di Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Hasil Uji Belum Keluar
Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, sebelum meninggal dunia, mantan anggota DPRD terdebut dirawat di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Namun, jenazah tersebut masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dan hasil uji spesimennya belum keluar.
Videonya Viral
Sebuah video yang memperlihatkan penolakan proses pemakaman jenazah salah satu mantan anggota DPRD Sulawesi Selatan yang diduga positif virus corona atau Covid-19 viral di media sosial.
Jenazah tersebut hendak dimakamkan di Pemakaman Kristen Pannara, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (31/3/2020).
Dalam video yang berdurasi sekitar 27 menit tersebut terlihat ambulans yang membawa jenazah korban tak bisa melintas di Jalan Antang Raya usai memblokirnya dengan kursi.
Selain itu, juga terlihat petugas di mobil ambulans Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo menggunakan alat pelindung tubuh (APD) lengkap sesuai dengan standar WHO.
• Terjangkit Covid-19, Aktor Star Wars Andrew Jack Meninggal Dunia
• Pelaku Mengaku Nekat Memperkosa Gadis yang Sudah Menjadi Mayat, Ternyata Korban Diikuti
Salah seorang pria yang mengaku sebagai Ketua RW 3 Ujung Bori dengan suara lantang menolak pemakaman jenazah tersebut.
"Jangan dikubur itu di sini kalau masih mau enak, sehat, jangan jenazah corona dikubur di tengah masyarakat," kata pria yang mengaku sebagai Ketua RW tersebut yang dibalas dengan sorakan warga.
Sementara itu, Camat Manggala Anhsar Umar membenarkan adanya penolakan dari warga terkait prosesi pemakaman tersebut.
Warga, kata Anhsar, mengira jenazah yang hendak dimakamkan itu positif corona.
Anhsar pun mengaku jika pihaknya termasuk lurah setempat bersama aparat TNI dan Polri sudah memberikan pemahaman kepada warga bahwa proses pemakaman tersebut sangat aman.
Namun, warga yang berjumlah ratusan sudah terlanjur percaya bahwa virus corona dapat menyebar meski sudah dikubur.
"Itu yang utama (warga takut). Kita sudah setengah mati memberikan pemahaman, Bhabinsa, Danramil juga," kata Anshar saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon.
Jenazah, kata Anshar, dimakamkan di Pekuburan Panaikang di Kecamatan Panakkukang, Makassar. (Kompas.com)