Teror Virus Corona
Ganjar Pranowo Minta Stop Semprot ke Tubuh Manusia : Kepedulian Kita Jangan Sampai Jadi Malapetaka
Belakangan ini banyak orang yang menyemprotkan disinfektan ke tubuh manusia untuk mencegah virus corona.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan warga untuk tidak menyemprot cairan disinfektan pada tubuh.
Sebab menurutnya, cairan itu bisa bebahaya bagi masa depan orang yang disemprot.
Ia mengatakan, penyemprotan seharusnya dilakukan pada benda-benda mati yang sering dipakai atau dipegang oleh orang.
Tak hanya itu, Ganjar Pranowo juga mengingatkan agar masyarakat mengkonsultasikan bahan cairan penyemprot dengan ahlinya.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo pada akun Twittrnya, @ganjarpranowo Kamis (2/4/2020).
"Untuk seluruh warga Jawa Tengah, semua yang peduli pada Covid-19, dan bagaimana cara menanganinya, yuk kita lawan bareng-bareng," kata Ganjar Pranowo dilansir TribunnewsBogor.com, Kamis.
Menurut Ganjar Pranowo, ia banyak melihat upaya pencegahan penularan virus corona di desa-desa dengan melakukan penyemprotan.
"Tolong yang pertama, kalau bisa hidari penyemprotan itu. Tapi kalau Anda harus melakukan penyemprotan, semprotlah di benda-benda mati yang sering dipakai untuk nongkrong, sering dipegang ya," tutur Ganjar Pranowo.
Ia pun mengingatkan agar jangan menyemprot ke tubuh seseorang.
"Terus komposisinya konsultasikan dengan ahli, jangan sampai tehirup. Hentikan penyemprotan orang, apalagi mereka telanjang tidak pakai pelindung, ini akan berbahaya," jelasnya.
• Viral Wanita Dimandikan Usai Berbelanja, Pasrah Telentang di Depan Rumah Untuk Cegah Virus Corona
• Hobi Olahraga, Kaesang Lakukan Hal Ini Agar Tempat Gym Mau Buka Setelah Subuh, Sang Youtuber Tertawa
"Karena itu akan masuk dan nanti akan nempel di paru-paru, ini akan membahayakan masa depan," tambahnya.
Kemudian Ganjar Pranowo juga mengingatkan agar rumah yang disemprot jangan langsung dimasuki.
"Kalau ruangan yang harus disemprot, maka setelah disemprot tunggu sampai empat jam. Empat jam adalah waktu yang kira-kira cukup untuk kita bisa masuk kembali," jelas Ganjar.
Ia pun menyarankan sebaiknya pencegahan dilakukan dengan mengepel lantai saja sudah cukup.
"Dipel saja, di tempat masing-masing atau di tempat kerumunan, atau yang sering dipakai untuk ibadah. Saya kira itu cukup, jaga kesehatan," tutupnya.
Ia juga mengingatkan agar jangan sampai kepedulian kita malah jadi malapetaka.
"Kepedulian kita jangan sampai jadi malapetaka, jangan sampai pencegahan justru jadi ancaman.
Ayo jangan kendor, jangan beri ruang virus ini di lingkungan kita," tulisnya.
Curhatan Tukang Galon Disemprot 32 Kali Sehari
Wabah pandemi Covid-19 membuat semua orang bersikap waspada.
Namun baru-baru ini, kewaspadaan banyak orang membuat salah seorang pekerja merasa rugi.
Cerita tersebut dilayangkan oleh seseorang yang bekerja sebagai pengantar galon dan gas.
• MUI Harap Tak Ada Lagi Penolakan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19: Kita Harus Bisa Menerima
• MUI Harap Tak Ada Lagi Penolakan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19: Kita Harus Bisa Menerima
Di media sosial, viral curhatan seseorang yang mengaku berprofesi sebagai tukang galon dan gas.
Dalam ceritanya, sosok tersebut mengungkap kisah pilu yang ia alami saat mengantarkan pesanan.
Kisah tersebut dibagikan oleh akun yang sudah terverifikasi milik @zoelfick.
Dikutip TribunnewsBogor.com, sebuah pesan di aplikasi WhatsApp memperlihatkan curhatan dari sang pengantar galon dan gas.
Sambil meminta maaf kepada sosok bernama Pak Wahyu, pengantar galon dan gas tersebut meminta izin tidak masuk kerja lagi.
Bukan tanpa alasan, pengantar galon yang tidak disebutkan namanya itu mengaku mendapat perlakuan tak terduga dari para pelanggannya.
Setiap kali mengantarkan galon dan gas, ia pasti akan disemprot menggunakan disinfektan.
Untuk satu hari saja, sang pengantar galon dan gas mengaku sudah disemprot disinfektan sebanyak 32 kali.
Alhasil, sang pengantar galon dan gas mengaku baju yang ia pakai sampai basah kuyup.
"Maaf Pak Wahyu, mulai besok saya tidak masuk kerja lagi. Setiap kali saya antar tabung gas dan aqua ke customer, pas masuk perumahan saya selalu disemprot disinfektan. Baju saya sampai basah kuyup. Hari ini tadi saya disemprot 32x Pak," tulis pengantar galon dan gas.
Berkaca pada pengalamannya tersebut, sang pengantar galon pun sinis.
Bahwa jika kejadian itu berulang, bukan virus corona yang mati, namun dirinya.
"Kalau tiap hari begini terus, bukan virusnya yang mati, tapi saya yang mati Pak," sambung sang pengantar galon dan gas.
Curhatan yang diungkap pengantar galon dan gas itu lantas menjadi viral di media sosial.
Hingga artikel ini ditayangkan, 21,7 ribu pengguna Twitter menyukai curhatan sang pengantar galon dan gas.
Beberapa netizen terlihat menanggapi curhatan sang pengantar galon dan gas.
Ada netizen yang berspekulasi soal siapa sosok Pak Wahyu dan bahkan si pengantar galon itu sendiri.
Ada pula netizen yang merasa simpati sekaligus terhibur dengan cerita sang pengantar galon.
@NotesofMila : Pengen nanges bacanya
@Arsyamy1 : Sampe segitunya. aku nggak tau mau berkata apa antara pengin nangis dan ketawa.
Ir_onekopi : Sadis juga nyemprotnya sampai basah kuyup