Virus Corona di Bogor

Kewalahan Tangani Virus Corona, Pemkot Bogor Butuh Tambahan Tenaga Medis

Penerintah Kota (Pemkot) Bogor kewalahan menangani pasien Virus Corona atau Covid-19 yang terus meningkat.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
Gerd Altmann/Pixabay
Ilustrasi tenaga medis menangani Covid-19 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Penerintah Kota (Pemkot) Bogor kewalahan menangani pasien Virus Corona atau Covid-19 yang terus meningkat.

Pemkot mengalami kekurangan tenaga medis atau tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 ini.

Hal ini diakui oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.

"Betul, kita kekurangan dokter dan tenaga perawat," kata Dedie A Rachim kepada wartawan, Minggu (5/4/2020).

Cerita Ojol 5 Jam Tempuh Perjalanan Purwokerto-Solo, Kakek Kaget Penumpangnya Tiba-tiba Menghilang

Cerita Hadi Si Penggali Kubur Pasien Corona di Bogor, Siaga Siang dan Malam

Dedie menjelaskan bahwa Pemkot Bogor saat ini masih mengalami kekurangan 56 orang tenaga kesehatan.

Yakni kebutuhan dokter masih kurang 19 orang, perawat ICU kurang 8 orang dan perawat umum kurang 29 orang.

Maka dalam hal ini, Pemkot Bogor meminta bantuan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk relawan tenaga kesehatan.

"IDI Kota Bogor memberikan 3 syarat untuk tenaga medis yang ingin menjadi relawan selama masa kerja 28 hari atau 14 hari kerja dan 14 hari karantina," ungkap Dedie A Rachim.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved