Teror Virus Corona
Kisah Kepala Kampung Berniat Baik Cegah Corona Berujung Pilu, Korban Akhirnya Dibawa ke Puskesmas
Kepala Kampung dianiaya warga saat melakukann sosialisasi tentang pencegahan virus corona atau Covid-19.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang kepala kampung mendapat perlakuan tak mengenakan saat sosialisasi tentang Covid-19.
Upaya pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19 hingga kini memang tengah gencar dilakukan.
Pemerintah tentu tak tinggal diam dalam menangani virus corona di Indonesia.
Segala imbauan terus disosialisasikan kepada masyarakat tentang pencegahan virus corona.
Mulai dari physical distancing hingga rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Imbauan tersebut tidak hanya datang dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau kota saja.
Berbagai pihak kini aktif mensosialisasikan tentang pencegahan penyebaran virus corona itu.
Termasuk seorang kepala kampung di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Bakhtiar (51).
Demi memutus mata rantai virus corona dan mendukung program pemerintah dalam pencegahan Covid-19, kepala desa tersebut aktif melakukan sosialisasi kepada warga.
• Istana Tegaskan, Darurat Sipil Dilakukan Jika Terjadi Kekacauan saat PSBB Dilaksanakan
• Ibu Hamil PDP Corona Wafat, Live FB Keluhkan Ini: Sesak Ya Allah, Minta Minum 2 Jam Baru Datang
Dilansir dari Kompas.com, Bakhtiar merupakan kepala kampung Koto Rawang, Nagari arat Desa Lakitan Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Bakhtiar memang kerap melakukan sosialiasi Covid-19 di lingkungannya.
Di sisi lain, ia justru mendapat balasan tak mengenakan dari warga.
Bakhtiar dianiaya oleh warga setelah melakukan sosialisasi bahaya Covid-19.
Akibat peristiwa penganiayaan itu, Bakhtiar harus mendapat perawatan medis.

Saat itu, Bakhtiar dilarkan ke Puskesmas setelah mendapat pukulan dari EM (55) di kepalanya.