Bocah 5 Tahun di Surabaya Tiba-tiba Hilang Saat Ikut Ibu Beli Pulsa, Sehari Kemudian Ditemukan Tewas

N (5) tiba-tiba saja menghilang saat ikut dengan sang ibu beli pulsa di Jalan Tambak Mayor Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Luhur Pambudi/TribunJatim.com
Petugas SAR dan Tim PMK Surabaya sedang berupaya mencari bocah 5 tahun yang diduga tenggelam di gorong-gorong. 

N ditemukan terbawa aliran air selokan sedalam 1 meter di depan celah gorong-gorong tepat di kawasan Jalan Asem Mulya, Asemrowo, Surabaya.

Saat petugas SAR dan Tim PMK Surabaya mengevakuasi jenazah korban balita Asemrowo yang tercebur dan tenggelam di gorong-gorong /Polsek Asemrowo
Saat petugas SAR dan Tim PMK Surabaya mengevakuasi jenazah korban balita Asemrowo yang tercebur dan tenggelam di gorong-gorong /Polsek Asemrowo ()

N terbawa aliran sejauh 100 meter ke arah timur, dari lubang gorong-gorong tempat tubuh korban pertama kali tercebur.

"Kondisinya sudah meninggal. Sekarang ada di kamar mayat RSU Dr Soetomo, lalu dibawa ke pihak keluarga," ujar Kapolsek Asemrowo AKP Hari Kurniawan di lokasi..

Hari menuturkan, pihaknya akan tetap menggali keterangan pihak keluarga korban mengenai kronologi kejadian.

Sementara ini ia memastikan bahwa penyebab insiden tersebut karena kelalaian dari pihak keluarga yang saat itu mendampingi korban.

"Tidak ada tendensi lain," ujar Hari.

Tewas Tenggelam Saat Akan Diberi Kejutan

Dua pelajar tewas tenggelam di underpass Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Underpass Kulur biasanya memang tergenang air saat musim hujan.

Jalur tersebut biasa dipakai kendaraan umum melintas, namun hanya bisa pada musim kemarau.

Peristiwa yang menewaskan Tegar (16) dan Riyan (15) itu terjadi pada Sabtu (22/2/2020).

Diduga kejadian itu berawal dari keinginan memberi surprise ulang tahun untuk korban tewas, Riyan.

Selain memakan dua korban jiwa, dalam kejadian itu membuat satu pelajar lainnya, Ramli (15) harus dilarikan ke rumah sakit.

Kapolsek Temon, kompol Setyo Heri Purnomo mengatakan bahwa awalnya ada tujuh anak berkumpul di tepi underpass.

Selain tiga korban, adapula Yoga , Angga, Fisya dan Tias.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved