Kesaksian Sahabat saat Mira Dibakar Hidup-hidup di Garasi Truk Trailer: Jangan Disiram Bensin Dong

Nyawa Mira pun tak tertolong meskipun sudah dilarikan ke rumah sakit setelah dibakar hidup-hidup.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
pixabay
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JAKARTA UTARA -- Insiden dibakarnya salah seorang warga bernama Mira sempat bikin heboh warga.

Sebab, Mira dibakar hidup-hidup disebuah garasi truk oleh sekelompok orang tak dikenal.

Nyawa Mira pun tak tertolong meskipun sudah dilarikan ke rumah sakit setelah dibakar hidup-hidup.

Peristiwa ini terjadi di sebuah garasi truk trailer diwilayah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

Korban Mira dibakar hidup-hidup setelah dituduh mencuri barang milik seorang sopir truk.

Sahabat korban yakni ON (52) meceritakan kesaksiannya saat Mira dibakar oleh sekelompok orang tak dikenalnya.

ON mengatakan, temannya sempat dianiaya oleh sekelompok orang tak dikenal sebelum dibakar hidup-hidup.

Menurutnya, korban disiram dua liter bensin oleh pelaku saat tubuh korban tersungkur di aspal.

"Nggak lama kemudian ada yang datang bawa bensin sekitar dua liter. Di situ si Mira itu ditendang, dia jatuh ke aspal, diguyur pake bensin," ucap ON seperti dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (6/4/2020).

Korban Dipaksa Mengaku

Mira yang saat itu sudah tak berdaya dipakasa mengaku telah mencuri ponsel dan dompet milik seorang sopir truk.

Dikutip dari sumber yang sama, Mira merupakan seorang wanita transgender atau transpuan

Mira sempat tersungkur di garasi truk trailer itu usai ditendang para pelaku.

Garasi truk trailer di tepi Jalan Cilincing Raya, tepatnya di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, menjadi saksi bisu peristiwa sekelompok bajing loncat (bajilo) membakar seorang transgender perempuan bernama Mira. Foto diambil pada Selasa (7/4/2020) siang.
Garasi truk trailer di tepi Jalan Cilincing Raya, tepatnya di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, menjadi saksi bisu peristiwa sekelompok bajing loncat (bajilo) membakar seorang transgender perempuan bernama Mira. Foto diambil pada Selasa (7/4/2020) siang. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Kemudian, melihat Mira sudah tak berdaya, bensin pun disiramkan ke tubuhnya.

"Ada dua orang yang nyiram, bajilo. Jadi posisi Mira kan jatuh, nah si anak dua ini jongkok nekan si Mira lagi supaya ngaku, sambil ngomong 'kalo nggak gua bakar nih ya'," kata ON.

ON pun sempat berupaya meneriaki orang-orang yang hendak membakar Mira.

Ia mencoba mengingatkan kepada bajilo yang hendak membakar Mira bahwa korban walau bagaimanapun hanya manusia belaka.

Namun, teriakan ON tak digubris dua bajilo tersebut.

"Gua bilang, heh jangan disiram bensin dong, dia ini orang, bukannya apa. Jangan main bakar-bakar aja. Apa yang saya omongin itu nggak direspon, nggak digubris," katanya.

Korban Tewas di Rumah Sakit

Mira meninggal dunia pada Minggu (5/4/2020) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

"Dia meninggal di rumah sakit Koja. Meninggalnya Minggu jam 12. Dibakarnya Sabtu," ucap ON.

Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Bryan Rio Wicaksono membenarkan informasi tersebut.

"Iya (benar ada peristiwa tersebut)," kata Bryan saat dikonfirmasi wartawan.

Meski begitu, Bryan belum bisa menjelaskan secara detail terkait kronologis peristiwa itu.

Menurut dia, saat ini polisi masih mengejar para tersangka yang terlibat dalam pembakaran transpuan tersebut.

"Sementara masih dalam pengejaran pelakunya, mohon doanya agar terungkap. Nanti kami informasikan kembali," kata Bryan.

Kronologi Kejadian

Teman korban, Yuni Irwan menjelaskan kronologi terkait peristiwa pembakaran tersebut.

Yuni menceritakan, peristiwa pembakaran diawali pada Jumat (3/4/2020) malam.

Kala itu, Mira tengah berada di sekitar kontrakannya di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

Malam itu, Mira dituduh mengambil ponsel dan dompet milik seorang sopir truk yang biasa beroperasi di kawasan Cilincing.

Namun, tuduhan itu dibantah Mira yang bersikeras mengaku bukan dia lah pencurinya.

Diceritakan Yuni, sopir truk tersebut lalu menggeledah Mira hingga ke kontrakannya namun tak menemukan barang yang dicarinya.

"Jadi pertama yang korban (pencurian) nyari si Mira nggak ketemu si Mira. Tetapi diperiksa ke kamarnya diantar sama warga di situ nggak ditemukan apa-apa, nggak ada barang bukti juga, di kontrakan si Mira," kata Yuni saat dihubungi TribunJakarta.com, Senin (6/4/2020).

Ilustrasi Tewas
Ilustrasi Tewas (Tribunnews.com/Ilustrasi)

Karena barang bukti pencurian tak ditemukan, sopir truk tersebut didiga memanggil sekelompok preman yang biasa beraksi sebagai bajing loncat (bajilo) untuk kembali menemui Mira.

Sekelompok bajilo yang menurut Yuni berjumlah tujuh orang tersebut lantas kembali menjemput paksa Mira dari kontrakannya.

Mira yang merasa tak bersalah akhirnya mengikuti para bajilo tersebut ketika dibawa ke lokasi kehilangan barang.

Mereka lalu mengeroyok Mira tanpa ampun.

"Si Mira-nya nggak mau ngaku dia digebukin, tetap dia nggak mau ngaku. Jadi tujuh orang yang gebukin itu nggak mau ngaku," jelas Yuni.

Lantaran Mira bersikeras membantah dituduh mencuri, sekelompok preman itu lalu makin geram.

Mereka kemudian tega menyiramkan bensin ke tubuh Mira dan membakarnya.

Usai dibakar hidup-hidup, Mira dilarikan ke RSUD Koja, Jakarta Utara, untuk mendapatkan penanganan intensif.

Namun, nyawa Mira tak tertolong setelah dirawat hingga Sabtu siang. Sekira pukul 12.00 WIB, Mira meregang nyawa.

(TribunnewsBogor.com/Tribun Jakarta)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved