Ini Penampakan Gedung Karantina Bagi Warga Bekasi yang Masih Keluyuran, Lokasinya Diarea Pemakanan
Pemkot Bekasi Bakal Karantina Warga yang Keluyuran saat Covid-19, Gedung Dekat Kuburan Jadi Lokasinya
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pandemi virus corona atau Covid-19 tampaknya tak dihiraukan oleh sebagian warga.
Bahkan, masih saja ditemukan ada warga yang nekat keluyuran dan nongkorong ditengah bahaya penyebaran virus corona.
Pemerintah Kota Bekasi saat ini sudah menyiapkan lokasi karantina bagi warga yang masih nekat keluyuran.
Mereka dikarantina bukan karena positif virus corona, namun sebagai bentuk hukuman lantaran membandel keluyuran di jalan.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan imbauan agar warga tetap berdiam diri di rumah untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona.
Tak hanya itu, warga juga diminta untuk rajin mencuci tangan dan menggunakan masker jika terpaksa harus keluar rumah.
Sementara itu, Pemkot Bekasi telah menyiapkan sebuah bangunan didekat lokasi pemakaman untuk mengkarantina warga yang membandel.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Metro Bekasi Kota dan Kodim 0507 Kota Bekasi terkait langkah represif terhadap warga yang masih berkerumun.
Larangan nongkrong dan berkerumun itu terkait menjaga sosial distancing (jarak sosial) dan physical distancing (jarak fisik) sebagai pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Jadi ada orang yang ngumpul diangkat, bahkan kita sudah menyiapkan. Kalau nanti ada yang bandel kita taruh di rumah singgah kita di Pedurenan," ujar Rahmat, di Stadion Patriot Candrabaga, Kota Bekasi seperti dikutip Tribun Bogor dari Warta Kota.
Menurutnya, pihaknya tidak segan mengangkut warga yang masih ngumpul dan keluyuran hingga malam.
"Intinya masih ngumpul diatas jam 9 malam, kita angkut. Bawa ke rumah singgah itu," ucapnya.
Dia menjelaskan, rumah singgah itu masih satu area dengan Taman Pemakaman Umum (TPU) Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya.
Rumah singgah mampu menampung 200 orang.
Mereka yang diamankan akan didata dan diinapkan selama satu malam di lokasi tersebut.