Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Virus Corona di Bogor

Kronologi Warga Satu Kampung di Bogor Diisolasi Setelah Tahlil Pasien Covid-19

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) setempat Heri Risnandar menjelaskan bahwa awalnya seorang warga meninggal dunia pada 3 April 2020.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
fernando zhiminaicela/Pixabay
Ilustrasi Covid-19 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISEENG - Puluhan warga sebuah kampung di Kabupaten Bogor terpaksa menjalani isolasi mandiri setelah menghadiri tahlilan wafatnya pasien positif virus corona (Covid-19).

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) setempat Heri Risnandar menjelaskan bahwa awalnya seorang warga meninggal dunia pada 3 April 2020.

Saat itu, warga tersebut diketahui warga lainnya meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya.

"Meninggalnya tanggal 3 (April 2020), tidak ada konfirmasi positif Covid-19, warga tahunya penyakit jantung aja, makanya pada takjiah dan tahlilan," kata Heri kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

Warga pun menghadiri tahlilan setiap harinya di rumah alamrhum seperti pada umumnya.

Tahlilan itu dihadiri puluhan warga setiap harinya dan berlangsung selama 7 hari setelah korban meninggal.

Kemudian hari ke-8, warga baru mendapat informasi bahwa warga yang meninggal tersebut ternyata positif virus corona (Covid-19).

"Kemudian baru diketahui kemarin tuh hari ke-8, tahlilan selesai. Katanya almarhum positif dan itu pun warga tahu ketika sudah dirilis di Pemkab Bogor," kata Heri.

Keluarga almarhum termasuk satu pembantunya pun langsung diisolasi mandiri karena jadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan diperiksa kesehatannya dengan tes swab karena mereka termasuk intens kontak dengan almarhum semasa hidup.

Kronologi Driver Ojek Online Hentikan Truk Sembako di Zona Merah Covid-19, Awalnya Tertib

Sementara puluhan warga yang sempat menghadiri tahlilan terpaksa diimbau juga untuk melakukan isolasi mandiri walaupun belum tentu jadi ODP.

"Warga kita imbau untuk isolasi mandiri sementara di rumah masing-masing untuk mencegah aja jaga-jaga takutnya hasilnya positif. Kita coba putus rantai penyebaran dulu sementara walau pun belum ODP," kata Heri.

Terkait jumlah warga yang menghadiri tahlilan tersebut, Heri memperkirakan ada 20 sampai 25 orang dan mencakup satu wilayah Rukun Tetangga (RT).

Ikut Tahlil Pasien Positif Corona, Puluhan Warga di Kabupaten Bogor Jalani Isolasi Mandiri

Namun tidak menutup kemungkinan angka ini akan meningkat karena pendataan masih berlangsung.

"Pendataanya agak repot karena tahlilannya selama 7 hari, jadi tidak melulu orang itu juga, mungkin gantian. Jajaran desa sedang melakukan pendataan. Kita belum pastikan berapa orang tapi estimasi 20 sampai 25 sih yang ikut tahlilan. Kita lakukan pendataan yang mungkin pernah berinteraksi sambil menunggu hasil dari puskesmas atau dinkes seperti apa, mudah-mudahan tidak ada positif," ungkap Heri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved