Pengakuan Satpam SD yang Tampar Perawat Karena Kesal Disuruh Pakai Masker: Saya Cuma Menggetok Wajah
Pelaku BC mengaku khilaf sehingga memukul korban setelah dirinya diingatkan untuk memakai masker.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- BC (43) pria yang melakukan penganiayan kepada seorang perawat kini berurusan dengan polisi.
Pria yang belakangan diketahui berprofesi sebagai satpam SD (Sekolah Dasar) itu kini sudah diamankan polisi.
Pria asal Kamijen, Semarang timur itu kini terancam dipidana karena perbuatannya tersebut.
Seperti diketahui, video rekaman CCTV perawat ditampar viral di media sosial.
Banyak masyarakat terutama warganet yang menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh pria tersebut.
Insiden tersebut terjadi di Klinik Pratama Dwi Puspita, Kota Semarang.
Pria yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat kepolisian hanya bisa menyesali perbuatannya.
Pelaku BC mengaku khilaf sehingga memukul korban setelah dirinya diingatkan untuk memakai masker.
Ia beralasan, saat itu hanya merasa khawatir dan memohon agar anaknya yang sakit demam dapat segera diperiksa oleh dokter sebentar.
"Saya minta maaf atas kesalahan saya. Saya khilaf karena saat itu saya bingung karena kondisi anak saya yang sakit panas sama batuk," ujar BC, saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4/2020) seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
BC mengatakan, ia melakukan tindakan pemukulan tersebut karena tak terima disuruh pulang untuk mengambil masker sebelum melakukan pemeriksaan untuk anaknya oleh petugas medis.
"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," katanya Sambil menahan tangis.
Kronologi
Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Kamis (9/4/2020) pukul 09.00 WIB ketika BC hendak berobat ke klinik tersebut.
Kejadian penamparan tersebut terekam dalam sebuah CCTV.