Virus Corona di Bogor
Warga Bogor yang Hadiri Tahlilan Korban Covid-19 Jalani Rapid Test, Ade Yasin Ungkap Hasilnya
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa semua warga tersebut tidaknya dinyatakan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Puluhan warga satu kampung di Kabupaten Bogor diisolasi pasca menghadiri tahlilan wafatnya seorang warga yang belakangan dinyatakan positif virus corona ( Covid-19 ).
Namun semua warga tersebut tidak dinyatakan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Hal itu disampaikan langsung Bupati Bogor Ade Yasin.
"Yang ODP itu yang bersentuhan (kontak) langsung dengan yang itu (positif)," kata Ade Yasin kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/4/2020).
Dia juga menjelaskan bahwa puluhan warga tersebut sudah menjalani rapid test corona.

Hasilnya para warga tersebut negatif virus corona.
"Udah di-rapid test semua, hasilnya negatif," ungkap Ade Yasin.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga sebuah kampung di Kabupaten Bogor terpaksa menjalani isolasi mandiri setelah menghadiri tahlilan wafatnya pasien positif virus corona.
• Kronologi Warga Satu Kampung di Bogor Diisolasi Setelah Tahlil Pasien Covid-19
• Puncak Pandemi Corona di Indonesia Diprediksi Terjadi Pertengahan Bulan Mei 2020
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) setempat Heri Risnandar menjelaskan bahwa awalnya seorang warga meninggal dunia pada 3 April 2020.
Saat itu, warga tersebut diketahui warga lainnya meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya.
"Meninggalnya tanggal 3 (April 2020), tidak ada konfirmasi positif Covid-19, warga tahunya penyakit jantung aja, makanya pada takjiah dan tahlilan," kata Heri kepada wartawan, Senin (13/4/2020).
Warga pun menghadiri tahlilan setiap harinya di rumah alamrhum seperti pada umumnya.
Tahlilan itu dihadiri puluhan warga setiap harinya dan berlangsung selama 7 hari setelah korban meninggal.
Kemudian hari ke-8, warga baru mendapat informasi bahwa warga yang meninggal tersebut ternyata positif virus corona (Covid-19).
"Kemudian baru diketahui kemarin tuh hari ke-8, tahlilan selesai. Katanya almarhum positif dan itu pun warga tahu ketika sudah dirilis di Pemkab Bogor," kata Heri.
Keluarga almarhum termasuk satu pembantunya pun langsung diisolasi mandiri karena jadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan diperiksa kesehatannya dengan tes swab karena mereka termasuk intens kontak dengan almarhum semasa hidup.
Sementara puluhan warga yang sempat menghadiri tahlilan terpaksa diimbau juga untuk melakukan isolasi mandiri sementara walaupun belum tentu jadi ODP.
"Warga kita imbau untuk isolasi mandiri sementara di rumah masing-masing untuk mencegah aja jaga-jaga takutnya hasilnya positif. Kita coba putus rantai penyebaran dulu sementara walau pun belum ODP," kata Heri.
Terkait jumlah warga yang menghadiri tahlilan tersebut, Heri memperkirakan ada 20 sampai 25 orang dan mencakup satu wilayah Rukun Tetangga (RT).