Babysitter yang Rekayasa Penculikan Hobi Bohong : Saya Berusaha Jujur tapi yang Saya Katakan Bohong
Romiati diamankan di Jalan Padat Karya Perumahan Mutiara, Keluarahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, Palembang pada Rabu (15/4/2020).
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang babysitter di Palembang terbukti merekayasa kasus penculikan.
Setelah terbukti, babysitter tersebut mengaku sama sekali tidak menyesal telah melakukannya.
Pasalnya selama ini ia mengaku memang sering berbohong, pada siapapun.
Romiati Wulan Sari (25) diamankan Polisi karena merekayasa penculikan.
Romiati diamankan di Jalan Padat Karya Perumahan Mutiara, Keluarahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, Palembang pada Rabu (15/4/2020).
Romiati mengaku selama ini ia memang selalu berbohong.
"saya itu dari kecil suka sekali berbohong, tidak tahu,
saya berusaha jujur tapi yang saya katakan bohong," kata Romiati dikutip dari akun Youtube Tribun Sumsel.
Akibat sifatnya tersebut, Romiati mengaku sering membuat orang tuanya repot.
"orang tua saya sering saya buat pusing,
• Tak Menyesal, Babysitter Ini Rekayasa Penculikan Dirinya demi iPhone 11: Saya Memang Suka Bohong
saya itu kadang merasa kasihaan kadang munafik, karena sebenarnya saya juga gak tau tujuan saya," kata Romiati.
"kalau tidak percaya tanya saja pacar saya, " tambahnya.
Malahan Romiati mengaku sama sekali tidak menyesali perbuatannya.
"gak menyesal, saya juga gak tahu kenapa gak nyesel," katanya.
Romiati mengatakan, aksi itu ia lakukan demi untuk membeli satu unit ponsel baru jenis iPhone 11 yang sudah lama diidamkannya.
Karena uang gajinya tak cukup untuk membeli handphone tersebut, ia pun merencanakan aksi penculikan itu.
"Uang saya tidak cukup untuk beli handphone. Rencananya mau beli iPhone 11, jadi buat rencana begitu," katanya.
• Buntut Video Viral Babysitter di Palembang Digantung Diancam Dibunuh, Perlahan Terbongkar
Dalam melakukan aksinya, kata Rumiati, ia dibantu dua sepupunya yakni DR (18) dan RN (15).
"Dua itu sepupu saya. Video itu saya kirim ke majikan agar dikasih uang tebusan," ujarnya.
Sementara itu, dikutip dari TribunSumsel.com, orangtua Romiati yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku terkejut dengan tindakan anaknya yang telah merekayasa aksi penculikan terhadap dirinya dan meminta tebusan.

"Dia ini anak yang baik, rajin salat, tidak membantah dan tidak neko-neko. Saya terkejut kenapa bisa melakukan itu," katanya dikutip dari TribunSumsel.com.
Pembagian Tugas
Melansir Tribun Sumsel, Salah satu pelaku yang ditangkap ternyata baby sitter Romiati Wulan Sari.
Dia yang menjadi otak rekayasa penculikan terhadap dirinya sendiri untuk memeras majikan dan agen tempat penyaluran baby sitter.
Selain Romiati, diamankan Dedek Nurhayati (18) Jalan Padat Karya Perumahan Mutiara Kecamatan Sukarami Palembang dan NR (15) warga Jalan Mekar Jaya Kec Sukarami Palembang.
Tersangka Dedek, bertugas sebagai penculik dan mengancam akan membunuh Romiati bila tidak dipenuhi permintaan berupa uang tebusan.
Sedangkan NR, bertugas merekam semua adegan rekayasa penyiksaan terhadap Romiati untuk dikirim ke majikan dan agen penyalur Romiati.
Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Hisar Siallagan didampingi Kasubdit 3 Jatanras Kompol Supriadi menjelaskan, dari laporan majikan dilakukan penyelidikan dengan langsung menerjunkan tim untuk melakukan pelacakan terhadap keberadaan pelaku dan korban.
"Dari penangkapan ini, setelah dilakukan interogasi ternyata otak dari rekayasa penculikan adalah baby sitter yang juga korban yakni Romiati Wulan Sari. Alasan tersangka ini, karena faktor ekonomi lantaran dampak dari Covid-19," ujar Hisar, Kamis (16/4/2020).
Dari penangkapan ketiganya, diamankan ponsel untuk merekam dan mengancam majikan serta meminta tebusan, tali yang digunakan untuk menggantung leher Romiati, sepatu, pisau, jaket, jilbab dan kain sarung.
Romiati dan Dedek terancam di penjara karena dikenakan pasal pemerasan dan rekayasa penculikan.
Sedangkan untuk NR akan dikembalikan kepada orangtuanya lantaran masih dibawa umur
"Tersangka Romiati yang juga korban berperan seolah-olah menjadi korban penculikan. Gantung diri sengaja dilakukan korban seolah-olah dilakukan pelaku, membuat whatsapp meminta uang tebusan dan mengirim seluruh gambar dan vidoo kepada majikannya."
"Sedangkan Tersangka Dedek berperan sebagai pelaku penculikan, berpura-pura mau memotong leher korban dengan pisau, berpura pura menginjak muka korban menggunakan sepatu dan berpura-pura menjambak rambut korban. Sedangkan NR berperan untuk merekam semua adegan," katanya.(*)