Teror Virus Corona
Ganjar Pranowo Beri Bantuan ke Warganya di Jabodetabek yang Terdampak PSBB: Silahkan Lapor Sekarang
Bagi warga Jawa Tengah yang saat ini berada di Jabodetabek, Ganjar Pranowo akan memberikan bantuan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan memberikan bantuan bagi warganya yang berada di Jakarta dampak Covid-19.
Hal itu dikatakan Ganjar Pranowo, sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap warga terdampak di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dalam video yang diposting Ganjar Pranowo di Twitter @ganjarpranowo Jumat (17/4/2020), ia menyapa warganya yang tidak pulang kampung.
"Bapak ibu warga Jawa tengah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, saya mengucapkan terimakasih pada panjenengan yang memutuskan tidak mudik hingga pandemi ini berakhir," kata Ganjar Pranowo.
Menurutnya, ia telah berkomunikasi dengan Menteri Sosial Ari Batubara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap warga terdampak di wilayah PSBB, Bapak ibu insyaAllah akan mendapatkan bantuan," kata Ganjar Pranowo.
Kemudian tahap awal yang harus dilakukan Pemprov Jawa Tengah yakni mendata warga yang ada di daerah terdampak.
"Nah khusus yang tinggal di DKI, jika panjenengan termasuk yang terkena PHK, dirumahkan, usahanya bangkrut, atau ekonominya susah hingga mohon maaf, tidak bisa makan, silahkan melapor dan mengisi formulir pendaftaran di ketua RW di mana bapak ibu tinggal sekarang," jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi jika kesulitan.
"Jika mengalami kesulitan silahkan menghubungi hot line Badan Penghubung Jawa Tengah yang ada di Jakarta di nomor 081295880747," jelasnya.
• Kena Sindir Susi Pudjiastuti, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo : Kode Keras Nih
• Ganjar Pranowo Siapkan TMP untuk Jenazah Tenaga Medis, Dokter Spesialis: Kami Ingin Selamat Pak
Ganjar Pranowo sangat berharap warganya bisa segera melaporkan diri maksimal sampai tanggal 23 April 2020 .
"Sekali lagi, batas akhir pendaftaran tanggal 23 April 2020. Ini adalah ikhtiar kita agar panjenengan mendapatkan hak perlindungan dan bantuan dari pemerintah," kata dia.
"Semoga bapak ibu senantiasa sehat dan mampu melalui masa pagebluk corona ini tanpa kurang suatu apapun," tambahnya.
Video itu pun diposting oleh Ganjar Pranowo di akun Twitter-nya.
"Bapak ibu warga Jawa Tengah yang berada di Jakarta.
Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap warga terdampak di wilayah PSBB, bapak ibu akan mendapat bantuan.
~Thread~," tulisnya.
Ia juga mengingatkan warganya untuk segera melapor ke aparat terdekat.
"Nah, tahap awal yg mesti kami lakukan adalah mendata bapak-ibu. Jika panjenengan termasuk yg terkena PHK, dirumahkan, usahanya bangkrut,atau ekonominya susah hingga (maaf) tidak bisa makan, silakan melapor dan mengisi formulir pendataan di Ketua RW dimana bapak ibu tinggal skrg," tulis Ganjar Pranowo.
• Jabar Produksi Masker Standar WHO, Yunarto Wijaya Puji Ridwan Kamil: Juara Gak Kebanyakan Konpres
• Soal Penolakan Pemakaman Perawat Covid-19 di Semarang, Ganjar: Sudah Kesekian Kali, Saya Mohon Maaf
Dilansir dari Kompas.com, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana memberikan bantuan kepada warganya di Jabodetabek.
Saat ini, pendataan perantau dari jawa Tengah itu sedang berlangsung.
Untuk mempercepat pendataan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah menghubungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Saya sudah komunikasi dengan pak Anies dan pak Ridwan Kamil, kita Jawa Tengah akan membantu. Agar warga Jateng di sana bisa dibantu untuk mendaftar agar mempercepat proses pendataan menerima bantuan sosial," kata Ganjar di Semarang, Selasa (14/4/2020).
Ganjar juga sudah memerintahkan Biro Pemerintahan Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengabarkan lokasi pendaftaran penerima bantuan, waktu pendaftaran, dan syarat-syaratnya.
“Selama ini infonya pendataan dilakukan di kantor kelurahan, maka saya ingin pastikan semua kantor kelurahan di sana bisa melayani dengan baik. Kalau tidak, kami siap membantu. Kami ingin agar pendataan dilakukan dengan cepat, agar masyarakat kami disana tidak cemas,” imbuhnya.
Dari data yang ada, ada sekitar tujuh juta warga Jateng yang mengadu nasib di Jabodetabek. Sementara yang sudah terdaftar, baru 1.033 orang saja.
“Maka ini kemudian mau kita data agar mereka bisa kita bantu dengan baik. Banyak yang belum terdata secara keseluruhan. Maka kita harus pastikan bahwa mereka yang tidak mudik benar-benar mendapat perhatian dari pemerintah," tandasnya.
Alasan Belum Ajukan Status PSBB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan wilayah Jateng belum memerlukan pengajuan status Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).
Menurut Ganjar, Jawa Tengah masih cenderung landai atau menempati peringkat nomor enam tingkat kenaikan kasus virus corona ( Covid-19) di Indonesia.
• Gara-gara Utang Segini Dituding Menyiksa, Panji Petualang Ketemu Mantan Karyawan: Runtuh Dunia Silat
• PSBB Hari Ketiga di Kabupaten Bogor, Bupati Ade Yasin Nilai Sudah Banyak Warga yang Patuh
Sementara, kata dia, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dikarenakan lonjakan kasus di tiga daerah tersebut sangat tinggi.
"Belum (ajukan PSBB). Kita lagi siapkan dengan baik, agar kita mantab betul, mulai dari bagaimana percepatan persebarannya, tapi kita lebih hati-hati betul menghitung," kata Ganjar di Semarang, Selasa (14/4/2020).
Ganjar menjelaskan, hitungan tersebut berupa dukungan atau bantuan pemerintah kepada masyarakat.
Termasuk sistem logistik, transportasi umum, sampai keuangan.
"Jadi PSBB bukan tujuan, tapi mesti dihitung secara matematis, statistik secara epidemologis sehingga kita perlu pakar untuk membantu," kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar mengaku belum ada kabupaten maupun kota di Jawa Tengah yang hendak memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Kecamatan (PSBK).
Saat ini pihaknya tengah mematangkan pendataan masyarakat sebagai salah satu skenario teknis pemberian bantuan.
"Sampai akhir April akan kita eksekusi soal bantuan. Agar kita menyiapkan skenarionya. Termasuk ketika kita mengajukan atau menuju PSBB, kota mana, kabupaten mana, kecamatan desa kita hitung betul," jelas Ganjar.
Sementara yang tak kalah penting bagi Ganjar adalah soal pendataan warga Jateng yang saat ini berada khususnya di Jabodetabek.
Pendataan tersebut juga dalam rangka penyaluran bantuan.
Dia mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Jawa Barat Ridwan Kamil untuk percepatan pendataan tersebut.
"Harapannya tidak ada warga yang mudik, jadi tidak ada orang yang berpotensi untuk membawa virus itu ke asalnya. Kita bantu Jakarta, Jabar, agar semua berjalan. Ini komunitas warga Jateng di Jakarta dan Jabar juga sudah mendata," pungkasnya.