Teror Virus Corona

Selain Penderita Obesitas, Ini Kelompok Lain yang Juga Rentan Terinfeksi Covid-19

Kelompok rentan tersebut antara lain, lansia, pengidap gangguan imunitas, dan orang dengan obesitas atau kelebihan berat badan.

net
ilustrasi anak obesitas 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Covid-19 sudah menginfeksi lebih dari 2,1 juta orang di seluruh dunia.

Virus corona ini bisa menyerang siapa saja, di semua kategori usia, jenis kelamin dan semua kalangan.

Meskipun semua orang bisa tertular, namun ada beberapa kalangan yang dinilai memiliki kerentanan saat terpapar virus corona.

Melansir ABS Specialist (14/4/2020), Pusat Pencegahan dan Penanganan Wabah (CDC) Amerika Serikat telah mengeluarkan daftar kelompok yang memiliki resiko tinggi saat terpapar Covid-19.

Mereka yang tergabung dalam kelompok rentan tersebut antara lain, lansia, pengidap gangguan imunitas, dan orang dengan obesitas atau kelebihan berat badan.

Dikutip dari Reuters, Profesor Jean-François Delfraissy, yang mengepalai dewan ilmiah yang memberi nasihat kepada pemerintah Perancis tentang epidemi virus corona, mengatakan sebanyak 17 juta dari 67 juta warga Prancis secara serius berisiko dari virus corona karena usia, penyakit yang sudah ada sebelumnya atau obesitas.

Gejala Covid-19 Makin Beragam dari Demam hingga Gatal-gatal, Dijuluki Penyakit 1000 Wajah

“Virus ini mengerikan, bisa menyerang anak muda, khususnya anak muda yang gemuk. Mereka yang kelebihan berat badan benar-benar perlu berhati-hati,” kata Delfraissy kepada radio franceinfo.

"Itulah sebabnya kita khawatir tentang teman-teman kita di Amerika, di mana masalah obesitas diketahui dan di mana mereka mungkin memiliki masalah paling besar karena obesitas," lanjut dia.

Gejala Baru Virus Corona, Ahli Sebut Ciri-cirinya Kulit Kemerahan dan Gatal-gatal, Waspada !

Delfraissy mengatakan 88 persen dari mereka yang terinfeksi virus corona Covid-19 hanya menderita gejala mirip flu yang parah.

Selain itu, tingkat kematian untuk orang muda yang memasuki rumah sakit dengan penyakit pernapasan Covid-19 yang parah adalah sekitar 2 persen, tetapi itu meningkat menjadi 14 persen untuk orang-orang yang lebih rapuh.

Kategori rentan pneumonia

Dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal, orang yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia berat.

CDC bahkan secara spesifik menyebut bahwa mereka yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 40 mempunyai resiko lebih berbahaya dibanding mereka yang menunjukkan IMT ideal.

IMT adalah angka yang menjadi penilaian standar untuk menentukan berat badan seseorang tergolong normal, kurang, berlebih atau obesitas.

Waspada Dugaan Gejala Virus Corona Berupa Memar dan Ruam yang Mengeras pada Kaki, Ini Penjelasannya

Angka ini dihitung berdasar tinggi dan berat badan.

Sebagai gambaran, jika seseorang memiliki tinggi 177 cm dan berat 70 kg maka skor IMT nya adalah 22,3 dan masuk kategori sehat.

IMT dikategorikan sehat jika berada di kisaran 18,5 sampai 22,9.

Saat ini cukup mudah untuk mengetahui IMT karena banyak aplikasi kalkulator penghitung IMT.

Namun, untuk hasil yang lebih pasti dan akurat sebaiknya hal tersebut dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.

Resiko pengidap obesitas

Obesitas, terutama pada pria, secara signifikan meningkatkan risiko pneumonia berat.

Di Louisiana, AS sekitar 97 persen dari mereka yang meninggal akibat Covid-19 memiliki riwayat penyakit bawaan.

Diabetes ditemukan pada 40 persen kematian, obesitas 25 persen, penyakit ginjal kronis 23 persen dan masalah jantung 21 persen.

Ilustrasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di seluruh Dunia.
Ilustrasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di seluruh Dunia. (Gerd Altmann/Pixabay)

Obesitas menyebabkan banyak perubahan pada fungsi kekebalan tubuh.

Seperti perubahan pada sel darah putih dan peradangan serta antibodi tubuh.

Selain itu, obesitas juga cenderung menyebabkan diabetes.

Gula darah tinggi merusak fungsi sel darah putih dan kondisi tersebut bisa memperlambat penyembuhan atau pemulihan.

Sementara di China, data menunjukkan bahwa sejak awal wabah hingga 11 Februari 2020, tingkat kematian di antara pasien dengan Covid-19 yang menderita diabetes adalah 7,3 persen dibandingkan dengan 0,9 persen pada mereka yang tidak memiliki masalah medis.

Penyebab obesitas

Dikutip Kompas.com (30/9/2019), obesitas merupakan penyakit kronis hasil interaksi antara gen dan lingkungan.

Para ahli bersepakat kegemukan yang terjadi pada seseorang terkait beberapa faktor yakni berat badan dan kesehatan.

Melansir dari Mayo Clinic: Family Health Book beberapa faktor penyebab kegemukan di antaranya adalah genetik, pola makan, kurang beraktivitas fisik, psikologis, seks, usia, kehamilan, pengobatan, kebiasaan merokok, dan gangguan kesehatan seperti gangguan metabolisme.

Mencegah terjadinya obesitas

Beberapa usaha dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya obesitas, tahapan untuk mengatasi seseorang agar obesitas di antaranya adalah:

1. Mengubah pola makan dan gaya hidup

Beberapa gaya hidup seperti merokok, konsumsi gula dan garam berlebih, serta kurangnya konsumsi sayur dan buah perlu diubah agar berat badan yang berlebihan bisa berkurang.

Konsumsi gula misalnya, diajurkan konsumsi gula setiap hari maksimal adalah empat sendok makan (50 gram).

2. Mengukur IMT

Untuk mengukur seseorang gemuk atau tidak, bisa diketahui dengan jalan menghitung indeks masa tubuh (IMT).

Perhitungan IMT bisa dilakukan dengan kalkulator online atau menggunakan rumus berat badan berbanding kuadran tinggi badan.

Apabila dirasa rumit, maka bisa diukur dengan lingkar pinggang.

Pada perempuan, usahakan agar lingkar pinggang tak lebih dari 81 cm dan laki-laki tak lebih dari 90 cm.

3. Meningkatkan aktivitas fisik

Kurangnya aktivitas fisik berisiko pada terjadinya obesitas.

Sehingga melakukan gerakan motorik selama 30 menit setiap hari, bisa membantu seseorang mengurangi berat badannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Orang dengan Obesitas Rentan Saat Terinfeksi Covid-19? Berikut Alasannya"

Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved