Belva Mundur dari Stafsus Jokowi, Yunarto Wijaya: Proyek Besar Jauh Lebih Penting dari Tugas Negara?
Yunarto Wijaya menanyakan apa yang ingin diajarkan Belva ke publik dengan mundurnya ia sebagai stafsus milenial Jokowi?
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Adamas Belva Delvara.
Keputusan untuk mundur ini diambil setelah muncul polemik terkait isu konflik kepentingan yang ramai dibincangkan publik dalam beberapa hari terakhir.
Penyebabnya, perusahaan startup yang didirikan dan dipimpin Adamas Belva Delvara, Ruang Guru, terpilih sebagai mitra program Kartu Prakerja.
"Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya," sambungnya.
Mengutip keterangan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), Adamas Belva Delvara menegaskan, sebenarnya tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam terpilihnya Ruang Guru.
• Perusahaannya Jadi Mitra Kartu Prakerja, Belva Devara: Saya Siap Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi
• Jabar Produksi Masker Standar WHO, Yunarto Wijaya Puji Ridwan Kamil: Juara Gak Kebanyakan Konpres
Sebab, proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Pemilihan pelatihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.
"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," kata dia.
Adamas Belva Delvara khawatir polemik yang muncul justru dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19.
Ia pun berterima kasih kepada Jokowi yang telah memberinya kesempatan untuk menjadi staf khusus selama lima bulan terakhir.
"Walau singkat, saya merasa banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat dari pekerjaan sebagai stafsus presiden," kata dia.
Selama bekerja dengan Presiden Jokowi, Adamas Belva Delvara mengaku merasakan betul bagaimana semangat Presiden dalam membangun bangsa Indonesia dengan efektif, efisien, dan transparan.
"Sehingga di manapun saya berada, di posisi apapun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI," kata dia.
Tanggapan Istana
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, Presiden Jokowi memahami alasan Adamas Belva Devara mundur dari jabatan Staf Khusus Presiden.