Ramadhan 1441 H
Doa Buka Puasa Ramadhan dalam Bahasa Arab, Ini Makanan yang Sunnah Dimakan Lebih Dulu
sebelum buka puasa saat Maghrib tiba, umat Muslim juga harus membaca doa buka puasa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang selalu dinanti-nantikan oleh seluruh umat Muslim.
Pada bulan Ramadhan ini, umat Muslim diwajibkan menjalankan puasa dan memperbanyak beribadah.
Namun, sebelum menjalankan ibadah puasa, alangkah baiknya umat Muslim membaca niat puasa, sebagai berikut:
• Niat Salat Witir 1 Rakaat dan 3 Rakaat Tulisan Arab dan Latin
• Keutamaan Shalat Tarawih Malam Pertama hingga 30 Ramadhan 1441 H, Lengkap Niat Tarawih Sendiri
Bacaan niat puasa ini dilakukan sebelum melaksanakan puasa atau dibacakan malam hari setelah tarawih.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'aala.
• ODP Corona Tidak Wajib Puasa Ramadhan 1441 H, Asalkan . . .
• Siaran Live Streaming Kemenag Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1441 H / 2020
Selain itu, sebelum buka puasa, umat Muslim juga harus membaca doa buka puasa, sebagai berikut:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
• Niat Salat Tarawih dan Shalat Witir Sendiri di Rumah Selama Pandemi Covid-19
Setelah hampir seharian berpuasa, tubuh akan kembali membutuhkan asupan gizi.
Saat buka puasa sebaiknya konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, agar tubuh mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Lalu bagaimanakah anjuran berbuka puasa dalam Islam?
Dalam program Tanya Ustaz Tribunnews.com, Dosen IAIN Surakarta, Siti Choiriyah menjelaskan mengenai berbuka puasa dengan yang manis-manis sesuai anjuran Islam.
Siti Choiriyah mengatakan dalam HR Abu Daud dan Ahmad, berikut ini:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah, kurma yang masih segar) sebelum menunaikan shalat.
Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering).
Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.
"Makna berbuka dengan yang manis-manis itu merupakan makna kias, karena rothb dan tamr yang dikonsumsi Rasulullah manis. Jadi kalau tidak ada ya sudah yang penting berbuka dengan yang manis," kata Siti Choiriyah.
Selain itu umat Muslim yang ingin berbuka dengan yang manis-manis juga harus berhati-hati, dan jangan sekedar mengonsumsi yang manis.
"Kita tahu manisnya kurma itu banyak sekali manfaatnya, jadi ketika kita akan mengganti kurma dengan makanan yang lain, paling tidak harus yang mendekati sifatnya,"
Anda bisa mengganti kurma dengan buah-buahan yang memiliki kandungan gula dan serat yang baik.
"Konsumsi air putih terlebih dahulu, baru buah yang manis-manis," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)