Teror Virus Corona

Perbedaan Rapid Test dan Swab Test Covid-19, Simak Penjelasan Dinkes Kota Bogor

Orang yang ditest dengan menggunakan rapid test akan mendapatkan hasil Negatif Covid-19 atau reaktif Positif Covid-19.

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Peserta rapid tes yang berasal dari kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjalani pengecekan covid-19 menggunakan rapid test dengan metode teknis pelaksanaan menggunakan sistem drive thru di area Gor Pajajaran, Sabtu (28/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Usaha pemutusan mata rantai pemyebaran virus corona ( Covid-19 ) terus dilakukan.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan test masal dengan menggunakan rapid test kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) Orang Dengan Resiko (ODR) hingga Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Orang yang ditest dengan menggunakan rapid test akan mendapatkan hasil Negatif Covid-19 atau reaktif Positif Covid-19.

Untuk yang mendapat hasil negatif artinya tidak menderita Covid-19.

Namun untuk orang yang mendapatkan hasil reaktif positif perlu menjalani test swab dengan pengambilan sampel lendir yang selanjutnya akan ditest menggunakan metode PCR (Polymerase Chair Reaction).

Mengapa demikian? Dinas Kesehatan Kota Bogor memberikan penjelasan sebagai berikut.

Rapid Test Untuk Memeriksa Anti Body

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dr Sri Nowo Retno MARS menjelaskan bahwa rapid test itu hanya memeriksa antibodi.

Update Pasien Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso: 5 Pasien Baru Masuk Hari Ini

Bantu Warga Terdampak Covid-19, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Bogor Bagikan Ratusan Paket Sembako

Dr Retno mengatakan bahwa ketika ada antigen (zat yang merangsang sistem imun agar membentuk antibodi) untuk melawan virus itu akan terekam untuj penguatan melawan virus.

"Antigen itu bisa virus, ada kuman, bakteri, kita kan punya sistem imunitas kita akan mengeluarkan anti body untuk melawan itu ketika ada virus A itu akan terekam penguatan antibody untuk virus a ketika virusnya berbeda itu tidak bisa menditeksi lagi," katanya Jumat (24/4/2020).

Untuk itu Dr Retno mengatakan bahwa rapid test berfungsi untuk mendeteksi antibodi.

Seseorang Yang Dinyatakan Reaktif Positif Hasil Rapid Test Perlu Menjalani Test Swab

Kadinkes Kota Bogor Dr Retno mengatakan bahwa rapid test tidak secara spesifik untuk menditeksi keberadaan Sars Cov2 atau Covid-19.

"Kenapa? karena korona virus ada beberapa gen atau ada bebedapa tipenya, ketika hasil rapid test seseorang itu positif, itu tidak spesifik untuk Sars Cov2 yang menjadi penyebab Covid-19," katanya.

Dr Retno menjelaskan hasil rapid test bisa menunjukan hasil reaktif positif karena bisa saja orang yang menjalani rapid test itu saat di test sedamg dalam.keadaan tidak prima sehingga sistem imunya menurun.

"Jadi bisa jadi dia ada virus tapi bukan Sars Cov2 tapi menunjukan reaktif anti bodynya karena rapid test itu tidak spesifik untuk Sars Cov2," ujarnya.

Pelaksanaan Test Swab

Dr Retno menegaskan bahwa orang yang dinyatakan rwaktif positif Covid-19 belim bisa dipastikan benar-benar terkonfirmasi positif.

Karena untuk memastikan orang terinfeksi Covid-19 harus melalu test swab.

TribunnewsBogor.com pun pernah berbincang dengan orang yang pernah mengikuti test swab.

Jika rapid test menggunakan sample darah, test swab lebih akuran menggunakan lendir.

Sumber TribunnewsBogor.com mengatakan bahwa saat menjalani proses test swab peserta diminta duduk dengan tenang.

Selanjutnya petugas medis akan memasukan alat ke dalam hidung hingga ke belakang tulang hidung.

Tidak hanya dari hidung sample lendir pun diambil dari tenggorokan.

Selanjutnya lendir tersebut dimasukan kedalam tabung.

Dr Retno mengatakan bahwa setelah pengambilan sampel dengan teknik swab maka ampel tersebut diperiksa dengan teknik PCR untuk dilakukan uji spesimen.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved