Pengakuan Sopir Travel Bawa Pemudik yang Sesak Napas di Purbalingga, Maksa Turun dengan Alasan Ini
Pemudik yang dikitehui berinisial YT (57) merupakan warga Desa Sumingkir, Kutasari, Purbalingga. Ia baru saja kembali dari perantauan.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pemudik ditemukan tergeletak di pinggir jalan raya Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah.
Pemudik tersebut ditemukan dalam kondisi sesak napas.
Pemudik yang dikitehui berinisial YT (57) merupakan warga Desa Sumingkir, Kutasari, Purbalingga.
Ia baru saja kembali dari perantauan.
YT diketahui naik mobil travel bersama 9 penumpang lain.
Mereka dijemput mobil travel dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Penumpang mobil travel tersebut hendak ke wilayah Purwokerto, Purbalingga dan Banjarnegara.
• Prediksi Terbaru Akhir Wabah Virus Corona di Berbagai Negara, Indonesia Kapan ?
Kapolsek Kutasari AKP Agus Amjat Purnomo mengatakan, sopir travel, KM, sudah diamankan.
KM merupakan warga Desa Bojong, Mrebet, Purbalingga.
KM membantah dirinya menurunkan paksa YT di pinggir jalan.

"Jadi sebenarnya travel sudah dihentikan warga dan diarahkan untuk cek kesehatan penumpang di Puskesmas. Tapi penumpang itu menolak dan minta diturunkan di tepi jalan, katanya mau dijemput keluarganya," ujar Agus.
Kepada polisi KM mengaku, saat diturunkan tak ada gejala apapun pada diri YT.
"Sopirnya juga tidak tau kalau setelah diturunkan penumpangnya mengalami sesak napas," kata dia.
• Mulai 7 Mei 2020, Akses Masuk Jabodetabek Ditutup Buat Kendaraan Pribadi
Padahal saat pertama kali ditemukan YT mengalami sesak napas.
Warga menduga YT diturunkan paksa oleh sopir travel.
YT ditemukan tergeletak bersama barang bawaannya.
Tak ada warga yang berani menolong YT saat itu.
YT kemudian ditolong oleh petugas yang menggunakan APD legkap.
YT pun dibawa dengan ambulans ke rumah sakit.
Sedangkan keluarga YT langsung dihubungi dan dijemput.
Hanung memastikan, gejala sesak napas yang dialami YT tak berkaitan dengan virus corona atau Covid-19.
"Itu sesak napas dan ada riwayat asma, saat ini kondisinya stabil," ujar dia.
• 18 Pasien Positif Corona di Sumsel Sembuh
YT saat ini telah mendapatkan perawatan di RS Siaga Media.
"Saat dievakuasi kondisinya (YT) sadar namun mengalami sesak napas, tidak ada gejala kejang," kata Hanung.
Hanung menjelaskan, saat ini kondisi pasien sudah stabil.
Pihak keluarga sudah berhasil dihubungi dan telah mendampingi YT di RS Siaga Medika.
Siap-siap Putar Balik
Masyarakat yang melakukan mudik lebaran atau Idul Fitri 1441 H akan dirazia polisi dalam Operasi Ketupat 2020.
Hal ini dilakukan berkaitan dengan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah berkaitan dengan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) dan juga pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah.
Di Kabupaten Bogor sendiri, pemudik akan dirazia di check point PSBB Kabupaten Bogor yang disebar termasuk di perbatasan-perbatasan wilayah.
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fadli Amri mengatakan bahwa pemudik yang terjaring razia tidak akan bisa melanjutkan perjalanannya.
Aturan ini, kata Fadli, sesuai dengan Peraturan Kementrian Perhubungan (Permenhub) nomor 25 yang belum lama ini ditandatangani.

"Bagi yang melaksanakan mudik, maka di check point tersebut akan dilaksanakan putar balik. Kita harapkan masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik dari hari ini sampai waktu yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Fadli.
Fadli mengatakan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Ditlantas Polda Jabar dan Korlantas Mabes Polri serta Polda Metro Jaya, dijelaskan bahwa warga Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) masih bisa beraktifitas karena merupakan daerah penyokong.
"Khusus warga Bogor, masih banyak yang bekerja di Jakarta sehingga untuk larangan mudik kami berfokus ke perbatasan di luar Jabodetabek seperti di Rindu Alam (Cisarua) dan di Cigombong. Poskonya sudah didirikan dari awal PSBB yang berlaku di tanggal 15 april,” ungkap Fadli Amri.(*)