Pengakuan Warga yang Rumahnya Diserang karena Dianggap Laporkan Tarawih di Masjid, Anaknya Khawatir
Awal mula kejadian remaja satroni rumah warga di Jakarta Timur. Pagar didorong hingga ditendang.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Belum lama ini viral video sekelompok remaja menyatroni rumah warga di kawasan Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur.
Dalam video tersebut terlihat beberapa remaja mendorong-dorong pagar rumah warga yang diketahui berinisal A.
Adapu pula yang menendang pagar hingga melempar petasan.
Menurut Capat Pulogadung, Bambang Pangestu, peristiwa perusakan rumah itu terjadi beberapa waktu lalu.
Dikatakannya bahwa kejadian itu dipicu karena diduga pemilik rumah melaporkan adanya aktivitas shalat tarawih di masjid dekat tempat tinggalnya.
Pemilik rumah melaporkan adanya kegiatan shalat tarawih ini ke Gubernur Anies Baswedan melalui media sosial Twitter anaknya.
"Hari Kamis (23/4) pemilik rumah mengambil foto atau video tentang kegiatan Salat Tarawih. Lalu dilaporkan ke Twitter, ditujukan ke Gubernur," kata Bambang saat dikonfirmasi, Minggu (26/4/2020) seperti dilansir dari TribunJakarta.
• Andre Taulany dan Raffi Ahmad Patungan Tawar Oplet Si Doel, Rano Karno: Enak Aje, Kaga Bakal Gw Jual
• Hari Kedua Puasa Ramadhan, Lalu Lintas di Jalan Suryakancana Padat Merayap Meski Sedang PSBB
Kemudian, laporan tersebut ternyata diketahui sekelompok remaja lingkungan tersebut yang biasa membangunkan warga sahur.
Alahasil, para remaja itu pu marah hingga melakukan perusakan rumah A.
"(Sekelompok remaja) marah terhadap keluarga dari A, mereka membakar petasan, merusak pot tanaman, dan mendorong-dorong pagar rumah A," ujar Bambang.
Setelah itu, pengurus RT, RW, LMK, tokoh agama, dan tokoh masyarkaat setempat bereaksi.
Namun persoalan tersebut kini telah berakhir damai.

Upaya damai dan mediasi dilakukan Sabtu lalu dengan melibatkan para remaja dan keluarga yang menjadi korban.
"Benar bahwa akun (media sosial) yang dipergunakan (lapor kegiatan shalat tarawih) memakai akun anak dari A. Akun tersebut sudah dikunci dan (laporan) dihapus. Kumpulan anak remaja tersebut juga menginginkan A meminta maaf kepada warga sekitar," ujar Bambang.
Sekelompok remaja itu pun diimbau agar tidak kembali melakukan tindakan serupa.