Belajar dari Rumah
Apa Penyebab Erupsi Gunung Merapi ? Ini Pertanyaan Materi Belajar Siswa SMP Rabu 29 April TVRI
Gunung Merapi harus diwaspadai karena jika meledak bisa mengancam keselamatan warga hingga menimbulkan korban jiwa.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wilayah Indonesia termasuk dalam gugusan Gunung Merapi.
Hampir disetiap pulau di Indonesia terdapat Gunung Merapi yang masih aktif hingga kini.
Gunung Merapi harus diwaspadai karena jika meledak bisa mengancam keselamatan warga hingga menimbulkan korban jiwa.
Di Indonesia terdapat sejumlah Gunung Merapi yang masih aktif hingga saat ini.
Diantaranya Gunung Merapi di Yogyakarta, anak Gunung Krakatau, dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.
Hingga saat ini ketiga Gunung Merapi itu masih terus terjadi erupsi dengan intensitas sedang hingga besar.
Membahas soal Gunung Merapi merupakan salah satu materi Belajar dari Rumah edisi Rabu tanggal 29 April 2020 yang disiarkan di TVRI.
Materi soal Gunung Merapi ini diperuntukan bagi siswa SMP dan sederajat ini membahas mengenai Vulkanologi.
Materi Gunung Merapi juga membahas soal apa itu Vulkanologi?
• Jelaskan Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas, Materi Belajar dari Rumah TVRI untuk Kelas 4-6 SD
Dalam materi kali ini para pelajar diharapkan mampu menuliskan pengamatan dan pengalamannya soal kondisi Gunung Merapi di Indonesia.
Siswa juga diminta menjawab semua pertanyaan terkait Gunung Merapi.
Berikut pertanyaannya :
Apakah penyebab Gunung Merapi mengalami erupsi?
Jawaban:
Erupsi Gunung Merapi disebabkan magma yang tersimpan di kawah yang berada di dalam gunung berapi menyembur keluar akibat tekanan dan suhu yang tinggi.
Menyemburnya magma dari dalam perut Gunung Merapi akibat tekanan gempa vulkanik sehingga menekan ke atas.
Gunung Merapi mendapatkan tekanan yang begitu besar dari magma, yang membuat sebuah ledakan besar.
Kompetensi Literasi
Berikut hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi literasi anak dari melihat tayangan:
1. Dampingi anak ketika sedang menyimak tayangan, kemudian minta anak untuk mengkomunikasikan ide, gagasan, maupun perasaan sendiri, baik lisan maupun tertulis, dari tayangan tersebut.
Selanjutnya, orang tua perlu mendengarkan, membaca apa yang disampaikan anak, dan memberi umpan balik berupa tanya jawab, diskusi dan pujian.
2. Lakukan diskusi dengan anak terkait hasil tulisannya.
Perhatikan tema, topik, gagasan, atau ide yang dirasa belum pas dan beri waktu kepada anak untuk mengemukaan pendapatnya dan memperbaiki tulisannya.
Jika orang tua mengalami kesulitan, bisa diskusi bersama keluarga dan guru.
3. Mintalah anak untuk membacakan hasil tulisannya.
Perhatikan cara duduk, jarak dari buku ke mata, posisi sikap yang baik, dan intonasi pembacaan.
Selanjutnya, bersama-sama orang tua dan anak menyimpulkan bacaan.(*)
(TribunnewsBogor.com/TribunPontianak)