Bima Arya Ngamuk Paksa Pedagang Tutup Toko Jadi Sorotan, Warganet Sindir Bantuan: Maskernya Mana Bro
Bima Arya bahkan mengancam akan mencabut izin usaha toko yang masih melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Kota Bogor.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aksi ngamuk Wali Kota Bogor Bima Arya dihari pertama kerja seusai menjalani isolasi Covid-19 menjadi sorotan warganet.
Seperti sebelumnya diberitakan TribunnewsBogor.com, Bima Arya ngamuk di pusat perdagangan Plaza Dewi Sartika, Selasa (28/4/2020) kemarin.
Sambil berteriak dari atas mobil, Bima Arya memaksa para pedagang untuk segera menutup toko.
Bima Arya bahkan mengancam akan mencabut izin usaha toko yang masih melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Kota Bogor.
Bima Arya memaksa toko jam, sepatu dan pakaian yang berjualan di lokasi tersebut untuk menutup aktifitas perdagangannya.
• Pasutri Tewas di Bekasi Dievakuasi Gunakan APD, Warga Sempat Dengar Teriakan: Cuma Suara Istrinya
Aksi Bima Arya saat memaksa pedagang menutup toko pun menuai pro dan kontra salah satunya dari warganet.
Bahkan, warganet pun menyoroti video Bima Arya saat memaksa pedagang menutup toko.
Menurut warganet, Bima Arya pun melanggar aturan PSBB saat berteriak meminta pedagang menutup toko.
Dalam artikel berjudul "Video Bima Arya Ngamuk di Hari Pertama Kerja, Sembuh dari Covid Langsung Tindak Pelanggar PSBB" yang diposting diakun instagram @TribunBogor menuai sorotan warganet.
Tak sediki pula yang memberikan kritik kepada Bima Arya saat melakukan penertiban kepada yang melanggar PSBB di Kota Bogor.
Bahkan, Bima Arya dianggap turut melanggal aturan PSBB lantaran tak menggunakan masker ketika berteriak meminta pemiilik toko menutup lokasi tempat usahanya.
"Marah boleh.. Tapi pikirin klo yg ga buka toko nnti karyawannya atau yg punya tokonya.. MAU MAKAN APA.. siapin sembako yg cukup. Jgn cm marah doang bisanya. Marahnya juga pake masker dong!!! Biar ga melanggar PSBB," ujar pemilik akun @shelvia_alghifari04.
Pemilik akun @mo.za656 turut menyoroti Bima Arya yang tak pakai masker: "Masker nya kmn pak lupa dibawa awas nti bisa kena Corona lagi ga pake Masker"
"Maskernya mana bro katanya suruh ikuti peraturan ? @bimaaryasugiarto," tulis @gumetal.
• Kronologi Suami Nekat Bakar Hidup-hidup Istrinya di Rumah, Berawal saat Pintu Kamar Digedor
Disisi lain, sebagian warganet juga mendukung aksi Bima Arya yang bertindak tegas kepada pelanggar PSBB di Kota Bogor.
"ya jls dong krn beluau dah merasakn pernah di isolasi jd sbtulnya ngamuk krn bentuk kepedulian spy jgn sampai ada korban lg ....hadehh tuh org di eman n diperhatikn pemerintah koq ga faham ya....ntr yg dislhkn pemerintah melulu...pdhl dirinya sendiri ga mau perhatian pd dirinya," komentra akun @cahyowati_eka
"Sebb beliau sudah pernah ngerasaain kenak covid 19 . Mkn nya beliau sayang rakyat . Tapi juga mintk tolong siapin kebutuhan rakyakt nya seperti sembako pk bima . Mksih," kata akun @tras_designer_tailor.
Tak hanya itu, Bima Arya juga diminta untuk memberikan solusi agar para pedagang dan karyawan toko bisa tetap menafkahi keluarganya di rumah.
"Paksa tutup boleh pak walikota, tapi ada solusi ga buat mereka yg nutup. Pengusaha juga harus mutar uang. Kasian kan mereka ga ada pemasukan tapi tetap harus gaji ama ngasih THR. Ga adil juga," kata akun @tuanguruhjulio
@kiranaanastya: "Santuyy kang...bantuan mah ges ramee..paktana mah gigit jarii"
@mahriza25: "Nyuruh tutup mah enak pake maksa lagi .. tapii siapa yg peduli sma kebutuhan pedagang kalau mereka gak jualan"
Ngamuk Diatas Mobil
Hari pertama, Bima Arya kembali bekerja setelah sembuh dari Covid-19, ia memaksa pedagang di Plaza Dewi Sartika menutup aktifitas perdagangannya.
Pedagang yang buka di Plaza Dewi Sartika seperti toko jam, sepatu dan pakaian.
"yang positif ada 76 orang, ada 76 orang, jumlah ini bisa bertambah setiap hari, bisa panjang,
yang tidak disiplin akan ditertibkan,
berdasarkan aturan ada yang boleh ada yang tidak, selain bahan pokok tidak boleh ada yang buka, sekarang saya minta pol pp bergerak semua tertibkan yang melanggar PSBB," kata Bima Arya dikutip dari Insta Stroy akun Bima Arya.
"Pol PP silahkan bagian yang toko yang tidak dibolehkan dibuka segera ditutup,
saya perintahkan pengelola Dewi Sartika untuk menutup kalau tidak izinnya akan dicabut oleh Pemerintah Kota Bogor, tidak ada toleransi , bantuan mengalir ke rumah masing-masing, blt hari ini dikucurkan ke rumah masing-masing, ada 23 ribu kepala keluarga yang akan dibantu," kata Bima Arya.
Imbauan Bima Arya tersebut sempat mendapat cibiran dari para pedagang.
"Gak ada, gak ada (bantuan)," kata seorang pedagang.
• Ini Alasan Pasangan Lesbi Bunuh Kakek Driver Taksi Online, Pelaku Kecelakaan saat Bawa Mobil Korban
• KRONOLOGI Nenek Diperkosa Cucunya saat Tengah Malam, Pelaku Tak Tahan Lihat Korban Pakai Baju Tidur
Melansir Kompas.com, pedagang jam, Tono, mengaku pasrah dengan penutupan paksa tersebut. Ia berharap, kondisi seperti ini cepat kembali normal sehingga dirinya bisa kembali berjualan.
"Dari awal PSBB memang toko saya tetap buka. Ya, saya pasrah kalau emang harus ditutup," tuturnya.
Pedagang lainnya, Ucok, meminta agar pemerintah daerah juga memikirkan nasib warga yang memiliki penghasilan kecil.
Jika usaha toko sepatunya ditutup paksa, maka tidak ada penghasilan yang bisa dibawa ke rumah untuk mencukupi kebutuhan.
Dia juga menyoroti soal bantuan sosial yang belum diterimanya seperti dijanjikan pemerintah.
"Pemasukan saya ya dari usaha ini. Hari ini dapat uang, ya hari ini juga dipakai. Apalagi saya juga harus bayar karyawan. Sudah banyak rugi saya," kata dia.
Pemkot Bogor telah mengusulkan untuk memperpanjang masa PSBB selama 14 hari ke depan.
Usulan itu sudah disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk diteruskan kepada Kementerian Kesehatan.
• Paulo Dybala Disebut Masih Positif Covid-19, Sudah Jalani Tes Corona 4 Kali
• KRONOLOGI Sopir Taksi Online Tewas Dibunuh 4 Gadis Lesbi, Samiyo Dibunuh Sesuai Menjemput ke Jonggol

Ada beberapa catatan yang menjadi bahan evaluasi Pemkot Bogor selama pelaksanaan PSBB tahap pertama, salah satunya adalah masih banyak sektor usaha yang tidak dikecualikan tetap buka.
Sementara itu, Ridwan Kamil menyatakan, PSBB di Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi (Bodebek) diperpanjang.
PSBB diperpanjang selama dua pekan dan akan dimulai pada Rabu (29/4/2020). Menurut Emil, selama dua pekan terakhir, terjadi penurunan tren penyebaran atau penularan Covid-19.
Hal itu khususnya di tiga wilayah, yaitu Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok.
Namun, kenaikan kasus masih terjadi di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.
"Jadi berita ini highlight-nya, PSBB Bodebek berhasil, khususnya di tiga wilayah. Artinya, PSBB dianggap baik dan berhasil menekan persebaran Covid-19," ujar Emil.
(TribunnewsBogor.com)