Kronologi Sopir Taksi Online Dibuang Begal Dalam Kondisi Sekarat, Saksi: Korban Sempat Minta Tolong
Seorang sopir taksi online menjadi korban begal diduga oleh penumpangnya sendiri.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang sopir taksi online menjadi korban begal diduga oleh penumpangnya sendiri.
Korban diketahui bernama Ade Bachtiar Rifai (35).
Tubuh korban dibuang dari dalam mobil dalam keadaan sekarat di Jalan Gurame, Kelurahan Jati Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Kamis (30/1/2020).
Tak hanya itu, ditubuh pria asal Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi itupun sudah berlumuran darah ketika dibuang oleh pelaku.
Kendaraan milik korban pun dibawa kabur oleh pelaku begal tersebut.
• Ini Alasan Pasangan Lesbi Bunuh Kakek Driver Taksi Online, Pelaku Kecelakaan saat Bawa Mobil Korban
Korban Ade Bachtiar Rifai ditemukan tergeletak dalam kondisi tubuh penuh luka.
Martin, seorang ojek online (ojol) menuturkan sempat ada warga melihat mobil warna hitam yang melintas dari arah Jatinegara Kaum ke Pemuda berhenti depan lokasi.
"Jadi menurut warga korban dibuang, informasinya sopir taksi online. Jadi korban begal, pelakunya penumpang yang bawa kabur mobil dia," tuturnya.
Menurut Martin, pria tersebut ditemukan dalam keadaan bersimbah darah.
"Banyak darah keluar dari bagian belakang lehernya. Saya enggak tahu lukanya karena apa, pokoknya banyak darah," kata Martin di Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (30/4/2020) mengutip Tribun Jakarta.
• Kronologi Siswi SMA Diajak Main ke Kebun Tebu, Korban Digilir 4 Pemuda saat Tak Berdaya
• Kronologi Suami Lempar Istri dari Lantai 7 Apartemen, Pelaku Mengaku Stres Karena Tak Bisa Mudik

Kala itu, pria yang mengenakan kaos oblong warna dan celana panjang itu sebenarnya masih dalam keadaan bernafas.
Nahas korban sudah tak sempat mengucap apa pun dan beberapa detik kemudian menghembuskan nafas karena di lokasi.
"Sudah sekarat, tapi enggak bisa ngomong apa-apa. Nafasnya sudah megap-megap lah. Kata warga sih sempat minta tolong," ujarnya.
Sebelum 'dibuang' dari mobil, korban mendapat penganiayaan dari pelaku yang melarikan mobilnya.
"Enggak lama korban ditemuin warga, mobilnya ini kabur, langsung ngebut ke arah Jalan Pemuda."
"Mobilnya nyaris nabrak mobil antar galon, tapi berhasil kabur," ujarnya.
• KRONOLOGI Sopir Taksi Online Tewas Dibunuh 4 Gadis Lesbi, Samiyo Dibunuh Sesuai Menjemput ke Jonggol
• Kronologi Istri Tewas Seusai Video Call saat di Kamar Mandi, Pelaku Lakukan Ini Usai Pesta Narkoba
Joni, warga setempat di lokasi sebelum korban meregang nyawa, membenarkan keberadaan mobil Honda Brio di lokasi.
Ia tak melihat sosok penumpang lain di dalam mobil karena pelaku lebih dulu kabur meninggalkan korban dalam keadaan sekarat.
"Enggak lama mobilnya pergi, korban mati," terang Joni.
Joni memastikan saat warga menemukan korban sudah mendapat luka parah di punggung.

Petugas yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dan mengevakausi jasad korban.
Jasad sang sopir taksi online ini dibawa ke instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan dari hasil pemeriksaan awal ditemukan luka penganiayaan di bagian punggung.
"Ada luka di bagian punggung, sementara kami masih melakukan penyelidikan. Kita bawa ke RS untuk pemeriksaan (autopsi)," kata Hery di Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (30/4/2020).
Namun ia tidak menjelaskan secara rinci luka yang ada ditubuh korban.
"Nanti kita dalami dulu, masih kita lakukan penyelidikan. Untuk identitas korban tidak ditemukan, belum ada identitas," ujarnya.
• Viral Akan Bongkar Masjid di Banyumas, Takmir Ini Akhirnya Minta Maaf
• Kronologi Pasutri Ditemukan Tewas di Rumahnya, Tetangga : Sorenya Masih Beli Gorengan Berdua

Hery hanya menuturkan pihaknya masih menyelidiki kasus dugaan pencurian disertai kekerasan (Curas) atau begal yang terjadi.
Sementara perihal ada atau tidaknya CCTV yang menyorot kejadian, dia juga enggan membeberkan ada atau tidaknya CCTV di sekitar lokasi.
"Nanti kita dalami, nanti kita dalami. Sekarang kita masih proses penyelidikan," tuturnya.
(Sebagaian artikel ini telah ditayangkan Tribun Jakarta)