Kapten Kapal China Klarifikasi, Teman ABK Indonesia Ungkap Deret Perlakuan Miris: Duduk Pun Gak Bisa

Kepala Kapal China Klarifikasi, Teman ABK Indonesia Ungkap Deret Perlakuan Miris: Duduk Pun Gak Bisa

Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Youtube MBC
kapten kapal China klarifikasi, teman ABK Indonesia bongka perlakuan miris yang mereka dapatkan 

3. Paspor dirampas, sehingga tak bisa melarikan diri

"ini tipikal banget cara kerja eksploitasi dengan cara diikat di atas pantai, paspornya kemungkinan dirampas,

mereka punya deposit nominal besar jadi mereka ga bisa kabur, akibat hal itu untuk pekerja di situ untuk melarikan diri, jadi mereka udah terikat, jadi kaya kontrak kerja budak," kata Jang Han Sol mengutip isi berita MBC.

Stasiun televisi MBC Korea menayangkan video dugaan perbudakaan ABK asal Indonesia di sebuah kapal China.
Stasiun televisi MBC Korea menayangkan video dugaan perbudakaan ABK asal Indonesia di sebuah kapal China. (Tangkapan layar MBC Korea)

4. Para ABK mengeluh kelumpuhan dan pembengkakan di kaki, akibat minum air laut yang tak disaring

"Rekan-rekan yang mati pada awalnya mengalami kelumpuhan di kaki mereka dan kaki mulai membengkak. Dan bengkak ke seluruh tubuh dan dia sulit bernapas," bongkar teman ABK Indonesia berinisail B (video menit ke- 1:46).

Ternyata pembengakakan di seluruh tubuh dan kelumpuhan di kaki ini akibat seringnya minum air laut langsung tanpa disaring.

"Awalnya saya tidak pandai meminum air laut yang disaring. Itu pusing. Dan kemudian, dahak mulai keluar dari tenggorokan," bongkar sang ABK lagi.

Perlakuan semena-mena ini hanya ditujukan untuk ABK Indonesia.

Sementara untuk awak akapal asal China malah diberi air botol minuman yang steril dan bersih.

"Mayoritas pelaut Cina minum air botolan, tetapi pelaut Indonesia minum air laut tanpa disaring," ungkap teman ABK Indonesia lagi,

Dukhan Disebut Akan Datang Jumat 8 Mei/15 Ramadhan, Bikin Bumi Gelap 40 Hari 40 Malam, Ini Kata UAS

5. Dipaksa kerja rodi 30 jam berturut-turut tanpa henti, duduk saja tidak bisa

Seorangteman ABK Indonesia pun mengungkapkan perlakuan miris lainnya yang ia peroleh.

Menurutnya, selama berada di kapal China itu, para ABK Indonesia diharuskan kerja 30 jam berturut-turut tanpa istirahat.

Bahkan, untuk sekedar duduk atau rebahan saja tidak bisa.

Meskipun diberi jatah makan setiap 6 jam, namun makanan yang diberikan bisa dikategorikan kurang layak.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved