Fadli Zon Sentil Menaker yang Puji Pekerja China, Yunarto Wijaya: Gak Sekalian Berita Zaman Perang?

Rupanya, berita yang dishare Fadli Zon adalah berita tahun 2017 dan Menakernya pun sudah berganti.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Twitter dan Kompas.com
Yunarto Wijaya dan Fadli Zon soal SKT FPI 

Bahkan menurut pria yang akrab disapa Toto itu, Menaker yang mengatakan hal itu kini sudah diganti dengan Menaker yang baru.

"Berita tahun 2017 kok tiba2 anda goreng lagi?

Menakernya aja dah jelas beda...

Gak sekalian bahas berita jaman perang kemerdekaan?," tulis Yunarto Wijaya.

Kapolda Sultra Minta Maaf soal 49 TKA China, Begini Penjelasannya

Kesal Disebut Tak Punya Dana untuk Bansos, Anies Tegaskan DKI Siapkan Anggara Rp 5 Triliun

Soal 500 TKA China

Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Aris Wahyudi mengatakan, perusahaan yang akan mendatangkan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China sudah berupaya mencari pekerja lokal.

Kedua perusahaan tersebut yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel yang berlokasi di Sulawesi Tenggara.

"Mereka sudah berusaha mencari tenaga kerja lokal Indonesia, namun tak ada yang mau karena lokasi dan ketidakmampuan sesuai jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (2/5/2020).

Baca juga: Polemik 500 TKA China, Pengusaha Merasa Miris, Pemerintah Dicap Inferior

Lantaran alasan ketidakcukupan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membangun pabrik smelter di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), maka Kemenaker pun menyetujui Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) tersebut.

"Kita sepakat dengan manajemen bahwa penggunaan TKA adalah alternatif terakhir. Yang terjadi di sana adalah pembangunan dan pengembangan smelter, yang masih membutuhkan instalasi dan comisioning peralatan yang spesifik," kata dia.

Sedangkan terkait masukan dari pengusaha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dia mempersilahlan para pengusaha tersebut untuk mencarikan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh kedua perusahaan tambang nikel tersebut.

"Kalau ada orang (Kadin) yang bisa mencarikan tenaga kerja lokal sesuai jumlah dan kualifikasi dan etos kerja yang dibutuhkan mereka atau investor, pasti mereka akan senang sekali. Karena pasti akan lebih efisien," ucapnya.

Baca juga: Rekam Jejak Virtue Dragon, Perusahaan Penampung 500 TKA China

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) Suryani Sidik Motik merasa miris mendengar rencana kedatangan 500 TKA China.

Bantah Roy Kiyoshi Pakai Narkoba, Henry Indraguna : Roy Stres karena di Rumah Terus

Keliling Rumah Mewah Ruben Onsu, Ivan Gunawan Ngomel Gara-gara Ini : Baru Punya Kolam Renang Sih

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved