Takut Tertular Covid-19, Warga di Tulungagung Tak Mau Mandikan Jenazah Pria Ini

Padahal Rochani memiliki penyakit jantung dan meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.

Editor: Ardhi Sanjaya
Shutterstock
Ilustrasi pasien virus corona, virus corona 

Diketahui cucu tiri Rochani tinggal di pondok pesantren di Magetan.

Dia dipulangkan karena pandemi virus corona.

Saat dilakukan rapid test, hasilnya raktif sehingga dia langsung dijemput dan dikarantina.

Paur Humas Polres Tulungagung, Ipda Anwari berharap warga tidak mudah menyebarkan kabar bohong.

Apalagi di tengah pandemi virus corona seperti saat ini, sedikit berita bohong bisa memicu kepanikan warga.

"Penyebar berita bohong yang meresahkan masyarakat bisa dipidanakan," ujar Anwari.

Jika memang tidak paham kebenaran sebuah berita, tidak usah disebarkan.

Demikian juga jika menerima kabar itu dari orang lain, cukup berhenti pada diri sendiri, tidak usah diteruskan ke orang lain.

Setiap orang harus memegang prinsip saring sebelum sharing (membagikan).

"Bijaklah dalam menggunakan media sosial. Jangan sampai malah berakibat terjerat hukum," terang Anwari.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Geger Kakek 72 Tahun Meninggal di Tulungagung, Tak Ada Warga Berani Mandikan Jenazah

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved