Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kronologi Satu Keluarga Diduga Kesurupan saat Ritual Hingga Gorok Leher Anak Sendiri, Pelaku 9 Orang

Korban berinisial ROS (16) diduga menjadi tumbal keluarganya hingga meregang nyawa.

Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Polres Bantaeng
Mayat korban ROS (18) ditemukan di rumah terduga pelaku di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Kemudian di evakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Sabtu (9/5/2020). 

Saat dilakukan penelusuran dirumah pelaku, telah di temukan mayat Ros.

Korban ditemukan dalam kondisi luka yang menganga di leher korban.

Saat ini korban diduga di bunuh oleh ayah kandungnya sendiri, Darwis bersama 8 keluarganya karena dalam keadaan tidak normal asli seperti kerasukan setan.

Hingga saat ini, motif dari pelaku penyanderaan dan pembunuhan belum di ketahui, sementara dalam kasus penyelidikan.

Sementara Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri mengatakan, terduga pelaku dan kerabat, termasuk anak dan istri berjumlah 9 orang, 4 laki laki dan 5 perempuan.

Dijelaskan, saat personel Polres Bantaeng melakukan penangkapan di rumah terduga pelaku, ditemukan satu orang perempuan dalam kondisi tak bernyawa karena dibunuh di dalam kamar.

Polisi Dalami Motif Pelaku

Kepolisian Resor (Polres) Bantaeng, masih mendalami dugaan pembunuhan anak kandung di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kasus pembunuhan itu menggegerkan warga sekitar. Pasalnya, yang terlibat melakukan pembunuhan diduga satu keluarga.

Termasuk orangtua dan kakak-kakak korban sendiri.

Selain itu, warga yang lewat depan rumah pelaku juga diadang dan ditebas menggunakan senjata tajam.

Sedikitnya ada tiga warga kampung yang menjadi korban. Dua diantaranya mengalami luka-luka akibat sabetan parang.

"Untuk motif dan modus perkara atau kejadian, saat ini penyidik Polres Bantaeng masih mendalami," kata Paur Subag Humas Polres Bantaeng, Ipda Sandri, Minggu (10/5/2020).

Dari informasi yang beredar, satu keluarga yang berjumlah 9 ini, mengalami kesurupan massal saat melakukan sebuah ritual.

Namun, Aipda Sandri masih belum ingin membeberkan alasan dan motif pembunuhan ini.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved