Kabar Artis
Warga Berkerumun di Penutupan McD Sarinah saat Pandemi, Anji Heran : Kenapa Polri Mengizinkan ?
Melihat video kerumunan warga di acara penutupan Mc Donald Sarinah tersebut, Anji tampak gusar.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
Melalui akun Instagram-nya, Anji mengaku heran dengan alasan pihak kepolisian mengizinkan warga berkerumun.
"INI APAAN SIH? KENAPA POLRI MENGIZINKAN? Apa bedanya kerumunan begini sama penonton konser atau buka bersama teman atau Taraweh berjamaah?" tanya Anji seperti dilansir TribunnewsBogor.com, Senin (11/5/2020).
Lebih lanjut, Anji pun membagikan cuplikan pemberitaan dari portal berita online.
Yakni soal alasan pihak kepolisian memberikan izin.
• Seremoni Penutupan McD Sarinah Diramaikan Warga Malam Tadi
• Warga 2 Desa di Malang Saling Tutup Jalan, Portal Bambu Dibalas Tembok untuk Physical Distancing
Masih heran, Anji justru mempertanyakan apa fungsi PSBB jika warga masih juga diberikan kelonggaran ?
Anji pun seolah merasa sia-sia pengorbanan warga yang rela berdiam di rumah.
Sementara masih ada sebagian warga yang diizinkan berkerumun di sebuah acara.
"Penjelasan dari Kepolisian, yang saya baca dari @/tirtoid (ada di sebelah) bilang bahwa selama menerapkan jaga jarak, memakai masker dan jaga kebersihan maka diperbolehkan.
Lalu apa artinya PSBB?
Apa artinya kami diam di rumah dan tidak bekerja demi menjaga keselamatan bersama?" sambung Anji.
Melihat video kerumunan warga di acara penutupan McDonalds Sarinah tersebut, Anji tampak gusar.
"Kesehatan mental terganggu nih liat hal-hal seperti ini," ungkap Anji.
Sejarah Mc Donald Sarinah
Diketahui McDonald's pertama kali menghadirkan restoran cepat sajinya di Indonesia pada 22 Februari 1991 di gedung Pusat Perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.
Direktur Marketing Communications, Digital, dan CBI McDonald’s Indonesia Michael Hartono menjelaskan bahwa penutupan gerai pertamanya itu dilakukan atas permintaan pihak manajemen gedung Sarinah.
Menurut dia, manajemen Sarinah akan melakukan perubahan strategi bisnis dan renovasi terhadap gedung pusat perbelanjaan yang diduga sebagai salah satu cagar budaya Indonesia.