Cara I'tikaf di Rumah Selama Masa Pandemi Covid 19, Ini kata Ustadz Abdul Somad

Pertama, Ustadz Abdul Somad memaparkan pengertian dari i'tikaf serta dalil yang mendukungnya.

Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI: Cara I'tikaf di Rumah Selama Masa Pandemi Covid 19 Ramadhan 2020, Ini kata Ustadz Abdul Somad 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Simak cara melakukan itikaf di rumah selama masa pandemi covid-19 menurut Ustadz Abdul Somad di Ramadhan 2020.

Ibadah i'tikaf dalam konteks ibadah dalam Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah (introspeksi) atas perbuatan-perbuatannya.

Di ramadhan 2020 ini, umat islam dianjurkan untuk beribadah di rumah saja karena sedang berada dalam masa pandemi corona.

Meski demikian, bukan berarti apa yang terjadi saat ini menjadi halangan umat muslim untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Apalagi di malam-malam terakhir bulan ramadhan tersebut diyakini salah satunya adalah malam lailatul qadar.

Lailatul Qadar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Melansir unggahan Instagram Ustadz Abdul Somad yang dipublikasi pada Rabu (13/5/2020), Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum dan tata cara beri'tikaf di rumah saat masa pandemi covid 19.

Pertama, Ustadz Abdul Somad memaparkan pengertian dari i'tikaf serta dalil yang mendukungnya.

"I'tikaf adalah menetap di masjid dgn niat ibadah. dan dalil yang mendukungnya adalah berdasarkan hadits Riwayat Al Bukhari yang mana menyebutkan Rasulullah Saw i'tikaf di 10 terakhir ramadan hingga beliau wafat," ujar UAS.

"Begitu pula istri-istri beliau tetap itikaf setelah beliau wafat," sambungnya.

* Adapun tujuan untuk beri'tikaf adalah :

1. Mensucikan hati

2. Merasakan pengawasan Allah

3. Fokus ibadah

4. Melepaskan diri dari keduniawian

5. Berserah diri pd Allah

Lalu berapa lama waktu yang diperlukan untuk beri'tikaf?

"Seminim-minif i'tikaf, Lama dikit dari ruku'. Sementara untuk waktu maksimalnya, seperti yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW, beliau pernah 20 hari tidak keluar masjid," jelas Ustadz Abdul Somad.

Di mana saja tempat yang bisa dilakukan untuk ber'itikaf?

1. Masjid jami' (ada solat jumatnya)

2. Masjid saja (musolla, surau)

3. Mushalla al-bait. Tempat sholat dlm rmh. Boleh bagi wanita mnurut mazhab hanafi (sumber: alfiqh al-islamy wa adillatuhu: juz3,hal.1757).

"Nah di masa pandemi corona ini, karena darurat bisa ambil yang nomor 3," ujar UAS.

* Tata Cara Ber'itikaf di Rumah

1. Shalat wajib dan sunnat

2. Baca quran

3. Zikir

4. Tafakkur

5. Baca buku

* 3 pilihan waktu itikaf

1. Shalat subuh.

Zikir sampai matahari terbit.

Shalat sunnat isyraq.

Sekitar 90 mnt.

2. Shalat isya

Tarawih

Witir

Tadarus quran

Zikir

Sekitar 90 menit

3. Bangun malam

Sholat sunnat wudhu'

Sholat sunnat taubat

Sholat sunnat hajat

Sholat tahajjud

Baca quran

Zikir (Sekitar 90 menit)

Cara Wanita Haid Menghidupkan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar bisakah diraih wanita yang sedang haid?

Setidaknya, ada 3 amalan yang bisa dikerjakan wanita sedang haid untuk meraih malam Lailatul Qadar bertepatan di 10 hari terakhir Ramadhan 1441 H.

Wanita haid atau yang sedang mendapatkan menstruasi tidak bisa memegang Alquran maupun Itikaf di masjid untuk mendapatkan Lailatul Qadar.

Namun, jangan khawatir, ada cara wanita haid mendapatkan malam Lailatul Qadar dengan mudah di rumah.

Walaupun tengah haid atau menstruasi, wanita tidak perlu khawatir luput dari kemuliaan 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

Seluruh umat Islam baik laki-laki atau perempuan sejatinya berlomba-lomba meraih Lailatul Qadar dengan berbagai amalan baik.

Salah satu amalan yang dianjurkan meraih Lailatul Qadar ialah salat.

Bagi laki-laki tentu melakukan ibadah salat bukan lah perkara sulit.

Pasti banyak yang bertanya, bagaimana dengan wanita yang tidak bisa ibadah salat karena sedang haid?

Tetap tenang karena salat bukan lah satu-satunya amalan utama untuk meraih Lailatul Qadar.

Syekh Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain kemudian menjelaskan ada tiga tingkatan untuk meraih Lailatul Qadar.

وَمَرَاتِبُ إِحْيَائِهَا ثَلَاثَةٌ عُلْيَا وَهِيَ إِحْيَاءُ لَيْلَتِهَا بِالصَّلَاةِ وَوُسْطَى وَهِيَ إِحَيَاءُ مُعْظَمِهَا بِالذِّكْرِ وَدُنْيَا وَهِيَ أَنْ يُصَلِّيَ الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ وَالصُّبْحِ فِي جَمَاعَةٍ

Artinya, "Tingkatan menghidupkan lailatul qadar ada tiga. Yang tertinggi adalah menghidupkan lailatul qadar dengan shalat. Sedang tingkatan yang sedang adalah menghidupkan lailatul qadar dengan zikir. Tingkatan terendah adalah menjalankan shalat Isya dan Subuh berjamaah," (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, Beirut, Darul Fikr, halaman 198).

Dari tingkatan itu, amalan paling mungkin dilakukan wanita ketika haid untuk meraih Lailatul Qadar ialah tingkat kedua atau memperbanyak zikir, berdoa dan beristigfar.

Dalam Al-Qur’an, Surat Al-Qadr ayat empat dinyatakan bahwa malaikat akan turun saat malam Lailatu Qadar.

Ketika malaikat turun melingkupi seseorang maka dia akan senang dengan apapun bentuk kebaikannya.

Baik laki-laki maupun wanita yang tengah menstruasi, jika melakukan kebaikan-kebaikan secara terus-menesrus waktu akan mengantarkannya meraih kemuliaan Lailatul Qadar.

Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Cara I'tikaf di Rumah Selama Masa Pandemi Covid 19 Ramadhan 2020, Ini kata Ustadz Abdul Somad,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved