Kisah Pilu Remaja Perempuan Melahirkan di Kebun Tanpa Suami, Pilih Bersembunyi Tak Pulang ke Rumah
seorang remaja perempuan melahirkan di kebun tanpa seorang suami. TM harus melahirkan di kebun kawasan Ngaglik, Pakopen, Semarang.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kejadian pilu dialami seorang remaja perempuan di Bandungan, Kabupateng Semarang.
Remaja berinisial TM belum lama ini melahirkan bayi tanpa sosok suami.
Mirisnya lagi, remaja perempuan berusia 16 tahun itu melahirkan di tempat tak selayaknya.
TM harus melahirkan di kebun kawasan Ngaglik, Pakopen, Semarang.
Ia melahirkan pada Jumat 22 Mei 2020 lalu.
Saat itu Bayi TM lahir dalam kondisi baik dengan berat 2,4 kilogram
Setelah melahirkan, rupanya TM tak lantas pulang ke rumahnya.
TM memilih bersembunyi sampai akhirnya ditemukan oleh warga.
• Pengakuan Oknum Guru Cabuli Murid Perempuan Berkali-kali di Sekolah dan Kontrakan, Korban Diancam
• Kronologi Pria Setubuhi Anak Tetangga, Kepergok Istri Sedang Bercumbu di Kamar 2 Hari Jelang Lebaran
Kemudian TM pun dibawa ke bidan untuk mendapat perawatan.
Bukan tanpa sebab TM melahirkan di kebun dan bersembunyi.
Ternyata, remaja perempuan itu kerap mendapat tindakan kekerasan dari keluarganya.
"Dia setelah melahirkan tetap berada di kebun itu, bersembunyi sampai ditemukan warga dua hari setelahnya dan dibawa ke bidan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang, Romlah Kamis (28/5/2020).

Ia mengatakan, remaja perempuan itu kerap dimarahi ibunya, dan dipukuli adiknya, MS (13).
Namun kini, MS yang telah melihat kondisi TM pun menyesal.
Romlah mengatakan MS mengaku menyesal telah memukuli kakaknya.
Saat ini kondisi TM lemah hingga harus dirujuk ke RSUD Ambarawa untuk perawatan lebih lanjut.
• Cerita Gadis Nyaris Terpikat Modus Dukun Cabul Hasilkan Uang Rp 20 Miliar, Ritual 5 Malam di Kamar
• Gadis 17 Tahun Diperkosa Tetangga saat Ayah Ibunya Ada di Rumah, Pelaku Malah Kepergok sang Istri
"Bayi TM kondisinya baik, beratnya normal 2,4 kilogram," jelasnya.
Lebih lanjut Romlah mengatakan, keluarga TM masih belum dapat menerima keadaan TM yang hamil dan melahirkan tanpa suami.
"Keluarga yang bersangkutan tak bisa mengasuh anak TM, sementara dirawat di bidan, katanya.
Sementara itu TM sendiri belum dapat ditanyai lebih lanjut lantaran kondisinya masih lemah.

"Kami segera komunikasi dengan perawat desa terkait bayi itu ke depannya seperti apa. Apakah diasuh negara atau seperti apa," lanjut dia.
Di sisi lain, Romlah menyebut jika pihaknya juga telah mengkoordinasikan hal ini ke kepolisian menyangkut pria yang bertanggungjawab atas kehamilan TM.
Menurutnya ada dugaan pelecehan seksual yang kemungkinan terjadi.
"Untuk TM selanjutnya kami dampingi ke psikiater," jelas dia.
Sempat lari dari rumah
Sebelum hamil hingga akhirnya melahirkan, TM ternyata sempat kabur dari rumahnya.
• Rudapaksa Anak Tetangga, Aksi Bejat Suami Akhirnya Diketahui Istri, Ngaku Khilaf: Saya Suka Sama Dia
• Kisah Gadis 16 Tahun Diperkosa di Kandang Ayam Hingga Hamil 7 Bulan: Saudara Sendiri Kenapa Tega
Seperti dilansir dari TribunJateng, TM melarikan diri dari rumah dua tahun lalu.
Saat itu ia bekerja di salah satu rumah makan di Kabupaten Semarang.
Setelah itu, TM pulang ke rumahnya dalam keadaan hamil.
"Setelah kabur selama dua tahun, yang bersangkutan hamil dan pulang ke rumah. Namun adiknya mungkin malu karena pulang-pulang kok hamil."
"Maka dipukuli oleh adiknya dan dimarahi ibunya," katanya.
(TribunnewsBogor.com/TribunJateng)