Kronologi Kematian George Floyd yang Tuai Perhatian, Diinjak hinnga Picu Kerusuhan di Minneapolis
Kasus kematian George Floyd yang diinjak petugas polisi setempat berbuntut panjang.
Juru bicara Pemerintah Kota St Paul, Steve Linders mengatakan pihak berwenang sedang menangani kerusuhan di sekitar 20 wilayah yang berbeda.
"Silakan tinggal di rumah. Tolong jangan datang ke sini untuk protes. Tolong jaga fokus pada George Floyd, pada memajukan gerakan kami dan mencegah ini agar tidak terjadi lagi," cuit Wali Kota St Paul, Melvin Carter.
Salah seorang demonstran, Erika Atson yang berkulit hitam mengaku geram dengan tindakan pada George Loyd.
Dia menyamakannya dengan insiden yang dialami dua kakak laki-lakinya saat dituduh polisi membawa senjata di usia 14 dan 11 tahun.
Dia mengaku akan membela Floyd dan khawatir membesarkan anak-anak yang mungkin rentan dengan tindakan anarkis polisi kulit putih.
"Kami tidak ingin berada di sini berperang melawan siapa pun. Kami tidak ingin ada yang terluka. Kami tidak ingin menyebabkan kerusakan," kata Atson.
"Kami hanya ingin petugas kepolisian dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.
Pada Kamis (28/5/2020) pagi waktu Minneapolis, terlihat asap yang mengepul dari gedung-gedung yang terbakar di Longfellow.
Dari pusat perbelanjaan hingga kantor polisi berusaha dirusak massa yang marah.
Protes juga menyebar ke kota-kota AS lainnya.
Di California, ratusan orang yang memprotes kematian Floyd memblokir jalan bebas hambatan Los Angeles dan memecahkan jendela-jendela di California Highway Patrol.
Polisi Memphis memblokir jalan utama setelah sekelompok pengunjuk rasa anti-rasis ini berkumpul di luar kantor polisi.
Nahasnya di tengah-tengah kerusuhan ini, seorang pria ditemukan mati tertembak pada Rabu (27/5/2020) malam waktu setempat di Minneapolis.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kematian Warga yang Diinjak Polisi Picu Gelombang Kerusuhan di Minneapolis Amerika Serikat
