Teror Virus Corona

Makam di NTT Dibongkar, Jenazah Pasien Corona Hilang Dicuri

Jasad makam PDP corona tampak terbongkar. Mengejutkannya, tak cuma dibongkar, jenazah PDP corona tersebut juga menghilang.

Editor: Ardhi Sanjaya
Tribunnews/Irwan Rismawan
ILUSTRASI/Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Ranggon. 

"Saat ini kami sedang telusuri kapan ambilnya, siapa yang ambil dan di mana keberadaannya sekarang.

Nanti hasilnya akan kami informasikan," ujar dia.

150 Orang Ambil Paksa Jenazah PDP Corona

Lagi-lagi kasus pengambilan paksa jenazah PDP virus corona oleh pihak keluarga.

Bahkan membawa 150 orang untuk mengambil jenazah yang ada di RS Stellamaris Makassar.

Barikade aparat juga dibuat kewalahan dengan banyaknya massa yang menerobos masuk.

Pengambilan paksa dan membawa kabur jenazah dari rumah sakit kembali terjadi. Kali ini, terjadi di RS Stellamaris Makassar.

Sekitar 150 orang tiba-tiba datang mengambil paksa jenazah yang berstatus PDP, Minggu (7/6/2020) malam.

Aparat gabungan dari TNI dan Polri sempat menghalau massa. Sempat terjadi aksi dorong dengan aparat dan masyakarat dari rumah sakit.

Dengan membawa jenazah berstatus PDP dengan tandu tertutup kain sarung, masyarakat tetap menerobos berikade aparat berseragam TNI dan Polri menggunakan tameng.

Setelah berhasil menerobos berikade aparat, massa berjalan kaki membawa jenazah dengan menggunakan tandu hingga ke Jalan Lamaddukelleng yang berjarak sekitar 500 meter.

Aparat pun kewalahan menghadapi massa yang banyak, hingga akhirnya jenazah berhasil dibawa kabur.

Kepala Polsekta Ujungpandang, Kompol Wahyu Basuki yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu.

Dia mengaku, kewalahan menghadapi massa yang tidak seimbang dengan aparat yang telah berjaga di RS Stellamaris.

“Kami kewalahan yang menghadapi massa yang banyak. Kita tetap berusaha mengalau dan mencegatnya, namun kekuatan tidak imbang hingga akhirnya jenazah berhasil dibawa pergi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved