Geger Temuan Ranjau Darat

Baru Pertama Kali, Darimana Asal Ranjau Darat yang Ditemukan Warga di Ciampea Bogor ?

Ketua RT setempat, Yuhendi (58) mengatakan bahwa penemuan alat peledak di kampungnya itu juga baru pertama kali terjadi.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Ist
Warga Ciampea, Kabupaten Bogor temukan sebuah benda diduga ranjau darat. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAMPEA - Asal muasal ranjau darat bermerk TNT 17 yang ditemukan warga di Kampung Cicadas Subur, RT 02/09, Desa Cicadas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor sementara ini masih misterius.

Ketua RT setempat, Yuhendi (58) mengatakan bahwa penemuan alat peledak di kampungnya itu juga baru pertama kali terjadi.

"Baru kali ini (ada temuan ranjau). Saya juga lahir di sini, dari kecil di sini, orang tua di sini asli, rumah pun di sini waktu saya kecil setahu saya baru ada 3 rumah. Sampai sekarang banyak rumah, baru kali ini," kata Yuhendi kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (9/6/2020).

Dia menjelaskan bahwa lokasi kawasan penemuan ranjau darat sejauh dia ingat tinggal di kawasan itu dulunya hanyalah hutan belantara.

Lokasi temuan ranjau darat yang terkubur tanah di area lahan kebun tepat di bawah pohon kelapa dekat proyek pembangunan pesantren di Kampung Cicadas Subur, Desa Cicadas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Lokasi temuan ranjau darat yang terkubur tanah di area lahan kebun tepat di bawah pohon kelapa dekat proyek pembangunan pesantren di Kampung Cicadas Subur, Desa Cicadas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Bahkan, kata dia, sejauh ini kampungnya itu juga sama sekali belum pernah dipakai untuk latihan TNI.

"Kalau masalah dulu sih ya mungkin, ada cerita-cerita orang tua dulu katanya tempat Belanda sama tentara kita di bawah itu (lokasi temuan ranjau) suka baku tembak. Dulunya, kata orang tua dulu, cerita nenek saya," kata Yuhendi.

Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Sukur Hermanto juga mengatakan bahwa asal muasal ranjau darat yang ditemukan di Ciampea masih diselidiki.

Selain itu kata dia, kawasan itu juga sama sekali belum pernah dipakai untuk latihan TNI.

"Masih diselidiki. Belum bisa dipastikan. Yang jelas kita tidak pernah latihan di sana menggunakan bahan peledak besar," kata Sukur Hermanto.

Namun ke depan, kata dia, kemungkinan di kawasan dekat sebuah proyek pembangunan pesantren itu akan dilakukan penyisiran untuk memastikan ada atau tidaknya ranjau darat yang lainnya.

"Kita pantau ya. Ada kemungkinan (penyisiran) dan kita sampaikan kepada pengelola proyek untuk waspada," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved