Puji dan Kritisi Anies soal Covid-19, Yunarto Wijaya Singgung Cari Panggung: Tunjukkan Diri Berbeda?
Puji dan Kritisi Anies Baswedan soal penanganan Covid-19, Yunarto Wijaya Singgung Cari Panggung dan tunjukkan diri ke musuh politik
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
Bahkan, tak segan Yunarto Wijaya menyinggung soal panggung yang digunakan Anies Baswedan untuk lakukan konpers.
"Kedua, kenapa seakan-akan panggungnya harus dibuat 'saya harus berbeda dengan pemerintah pusat'," singgung Yunarto Wijaya.
Lantas, Yunarto Wijaya pun menangkap adanya keanehan pada kebijakan Anies Baswedan yang kembali memperpanjang PSBB dengan sebutan PSBB transisi jelang new normal.
• Indonesia Ranking 97 dalam Daftar Negara Teraman Covid-19, Fadli Zon Tandai Jokowi: Mencemaskan !
Menurutnya, Anies Baswedan sengaja ingin menghindari new normal, sehingga terus menerus memperpanjang PSBB.
Sehingga, masyarakat pun dibuat kebingungan oleh kebijakan Anies Baswedan.

"Buat saya keputusan terkait adanya konferensi pers bahwa PSBB diperpanjang, padahal setahu saya tidak ada permintaan PSBB diperpanjang.
Padahal substansinya itu menghubungkan menuju new normal
"Saya meangkap adanya kesan menghindari adanya new normal, sehingga PSB ini diperpanjang.
Itu membingungkan masyarakat ketika akan beraktivitas kembali, itu membingungkan masyarakat ketika menggunakan protokol kesehatan," tegas Yunarto Wijaya.
• Hindari Amukan Keluarga yang Ambil Paksa Jenazah, Petugas Medis Sembunyi di Depot Air Isi Ulang
Yunarto Wijaya pun mengaku sedih melihat sang Gubernur DKI Jakarta yang selau bermain di zona nyaman.
"Menurut saya ini menyedihkan sekali. Ketidak beranian seorang pemimpin yang ingin bermain di comfort zone," beber Yunarto Wijaya.
Lalu, Yunarto Wijaya kembali menyinggung soal Anies Baswedan yang emnurutnya ingin cari panggung dalam kasus Covid-19.
Menurutnya, Anies Baswedan ini hanya ingin 'pamer' kepada orang yang dianggap musuh politik.
"Kritik kedua terhadap Anies Baswedan, ingin mengambil panggung lebih seolah untuk menunjukkan diri berbeda dari orang yang dianggap musuh politik?" tandas Yunarto Wijaya.
Simak videonya mulai dari menit ke-35:38