Soal Kasus Bintang Emon, Ernest Prakasa: Harus Lebih Cermat Jangan Tergesa Lalu Terkecoh
Menurut Ernest Prakasa, para aktivis oposisi jangan mudah terpancing untuk berteriak rezim otoriter.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
banyak yg gampang terpancing untuk teriak “rezim otoriter!”,” tulisnya.
Ia juga mengingatkan untuk selalu kritis secara dua arah.
Yakni kritis kepada Jokowi, juga kepada upaya-upaya yang ingin mendiskreditkan sang presiden.
“Kritis itu harus dua arah.
https://twitter.com/ernestprakasa/status/1272803459129999361Kritis ke Jokowi itu perlu, demikian pula kritis ke upaya2 jahat untuk mendiskreditkan beliau.
Itu kalo mau adil,” tulisnya.
• Bintang Emon Dituding Pakai Narkoba: Pandji Sebut Fitnah, Arie Kriting: Dia Gak Punya Sejarah Bandel
• Bintang Emon Difitnah Pakai Narkoba, Ernest Prakasa : Ada Banyak Pihak yang Fasih Bermain Modus Ini
Kata Istana
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menegaskan pemerintah tidak ada hubungannya dengan para pendengung atau buzzer, termasuk yang menyerang komika Bintang Emon.
"Pemerintah tidak ada hubungannya dengan buzzer. Apapun afiliasi buzzer itu tidak ada korelasi dengan pemerintah," kata Donny saat dihubungi, Selasa (16/6/2020).
Bintang Emon diserang sejumlah akun di media sosial usai ia mengunggah video yang mengkritik sidang kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Dalam video itu, dia mempertanyakan langkah jaksa yang menuntut dua terdakwa penyerang Novel dengan hukuman 1 tahun penjara.
Sejumlah akun di Twitter kemudian menyebarkan informasi bahwa Bintang Emon adalah pengguna narkoba.
Donny menegaskan bahwa akun penyerang Bintang Emon itu bergerak sendiri-sendiri tanpa koordinasi pemerintah.
"Pemerintah tidak ada sangkut-pautnya dengan buzzer-buzzer itu," ucap Donny.
Donny pun mempersilakan pihak yang keberatan dengan ulah para penyerang tersebut untuk melapor ke pihak kepolisian.
Ia memastikan pemerintah tak akan melindungi para pemilik akun penyerang tersebut.
"Pemerintah tidak di dalam posisi untuk mengatakan apa-apa karena buzzer itu inisiatif mereka sendiri. Tidak dikoordinasi oleh siapa-siapa," kata Donny.