Cekcok Mahasiswa di Surabaya Ditawari Pijat Plus-plus, Bayar Pakai Uang Kuliah Panik Diminta Tambah

Mahasiswa Teknik Sipil sebuah kampus di Surabaya ini mengakui semua perbuatan termasuk perilaku menyimpangnya.

Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase SURYA.co.id/Luhur Pambudi/Firman Rachmanudin
Mahasiswa Surabaya jurusan Teknik Sipil selaku pembunuh wanita terapis panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja. 

"Pilihannya itu, ya udah," akunya sambil merunduk.

5. Sewa Terapis Pijat 5 kali

Yusron mengaku jarang menyewa terapis pijat plus-plus panggilan. 

Meski begitu saat ditanya berapa kali, dia justru menunjukkan angka yang tidak sedikit. 

"Jarang, 4 sampai 5 kali pak," katanya. 

6. Akui ibu tak tahu

Yusron juga mengaku ibunya tidak tahu kalau dia menyewa terapis pijat panggilan. 

Dia bahkan mengaku selama ini tidak akur dengan sang ibu.  

Hal ini dibenarkan oleh saksi-saksi yang dimintai keterangan polisi.

Tersangka dikenal sebagai seorang anak yang tempramental.

Yusron diakui kerap melawan orang tuanya dan tak bisa diatur. Hal itu diamini tersangka dihadapan polisi.

Lihat video: 

 

Jasad M pertama kali ditemukan oleh polisi dan warga setelah mendapat telepon dari ibu rumah tangga berinisial W selaku pemilik kontrakan, Rabu (17/6/2020) pagi.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran membenarkan tewasnya M karena dibunuh.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved