Virus Corona di Bogor
Lonjakan Covid-19 di Kota Bogor, Pakar Epidemiologi: Sudah Gelombang Kedua, Tapi Bisa Ditanggulangi
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) menyebut sudah terjadi gelombang ke dua pada penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko menyebut sudah terjadi gelombang ke dua pada penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.
Dari data yang dirangkum TribunnewsBogor.com dari data Covid-19 yang dirilis setiap hari oleh Humas Pemkot Bogor tercatat terjadi lonjakan kasus pertama pada bulan April Hingga pertengahan bulan Mei.
Namun setelah itu kasus Covid-19 di Kota Bogor melandai sejak akhir Mei hingga awal Juni.
Kemudian terjadi lagi lonjakan kasus Covid-19 pada tanggal 10 Juni 2020 hingga 16 Juni 2020.
Jika dibandingkan sejak awal adanya orang terkonfirmasi Positif Covid-19 pada 19 Maret hingga 2 Mei 2020 selama sekitar 45 hari tercatat ada 88 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 11 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh.
Sedangkan pada rentang waktu 45 hari pada 3 Mei hingga 16 Juni tercatat terjadi penambahan jumlah kasus sebanyak 75 dan 54 orang dinyatakan sembuh.
Dari lonjakan tersebut peningkatan jumlah orang terkonfirmasi positif paling banyak terjadi pada tanggal 10 Juni 2020 hingga 16 Juni 2020 sebanyak 42 orang.
Meski terjadi lonjakan kasus namun angka kesembuhan saat ini jauh lebih tinggi dibanding awal Covid-19 masuk ke Kota Bogor.
Tri Yunis Miko menyebut langkah Pemkot Bogor bisa lebih cepat menanggulangi lonjakan kasus tersebut.
"Kalau di Bogor menurut saya ini sudah gelombang ke dua karena gelombang kedua ini terjadi peningkatan di rumah sakit tapi itu bisa ditanggulangi," ujarnya.
Terjadi Penambahan Kasus Positif Covid-19 dari Rumah Sakit
Tri juga menjelaskan bahwa setelah terjadi lonjakan kasus dari rumah sakit kemudian terjadi penambahan kasua dari luar Kota Bogor.
Namun Tri menyebut kasus tersebut bisa terbilang aman lantaran terjadi penularan di luar Kota Bogor.
Tri mengatakan bahwa konsep yang dilakukan Pemkot Bogor untuk menanggulangi lonajakan kasus ini sudah cukup baik.