Kemenang Kabupaten Bogor cuma Nikahkan 97 Pasangan Selama Pandemi: Biasa Sampai 3 Ribu Perbulan
Angka pernikahan di Kabupaten Bogor menurun drastis imbas pandemi corona atau Covid-19.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Angka pernikahan di Kabupaten Bogor menurun drastis imbas pandemi corona atau Covid-19.
Hal ini diakui oleh Staf Kepala Seksi Urusan Agama Islam (Urais) pada Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor, Entus Hilman.
"Menurun drastis sekarang," kata Entus Hilman kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (19/6/2020).
Dia menjelaskan bahwa pada Mei 2020, angka pernikahan di Kabupaten Bogor hanya di angka 97 pernikahan.
Angka ini menurun dibanding di bulan yang sama di tahun sebelumnya yang berada di atas angka 1000 pernikahan atau menurun sekitar 90 persen.
"Untuk bulan Mei 2020 kemarin itu hanya 97 peristiwa (pernikahan), tahun sebelumnya udah di atas 1.000. Di tahun-tahun sebelumnya setiap bulan gak pernah dibawah 1.000, termasuk di bulan-bulan sepi yang bukan musim nikah. Bahkan kalau dirata-rata di tahun-tahun sebelumnya, perbulannya 3.000-an," kata Entus Hilman.
Dia menjelaskan bahwa sejak pandemi corona atau Covid-19 merebak, memang tidak ada larangan akad nikah dari pemerintah kecuali resepsi yang menimbulkan kerumunan orang.
Entus menilai penurunan angka perkawinan secara drastis ini memang tak wajar karena cukup jarang terjadi.
"Kondisi seperti ini di luar kewajaran ya sebenernya, kan kondisinya pandemi, gak ada yang mau pandemi itu kan. Cuman melihat fenomena penurunan tadi dari pandemi ini menurut saya artinya banyak masyarakat yang sadar akan imbauan pemerintah. Walau pun berat hati, banyak yang menunda pernikahannya," ungkap Entus Hilman.
Entus menuturkan bahwa banyak pasangan yang memilih menunda pernikahan ke bulan Juli 2020 namun banyak pula pasangan yang belum memutuskan sampai kapan mereka menunda pernikahannya.