Dikritik Yunarto Wijaya, Menteri Minta Anies Evaluasi CFD di Jakarta: Masyarakat Ada yang Belum Siap
CFD di DKI Jakarta rupanya mendapat kritik dari beberapa pihak, termasuk Yunarto Wijaya dan Mendagri Tito Karnavian.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kebijakan car free day (CFD) di DKI Jakarta banyak dikritik dan disorot oleh beberapa pihak.
CFD itu dikritik oleh Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya dan juga disinggung oleh Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Karnavian.
Sejak pekan lalu, Yunarto Wijaya menyarankan agar kegiatan CFD sebaiknya dipending dulu.
Sebab menurutnya, kegiatan itu akan membawa banyak orang ke kerumunan.
Ia pun menyarankan sebaiknya warga olahraga di daerah masing-masing terlebih dahulu.
Kemudian untuk sarana olahraga seperti Gelora Bung Karno (GBK) pun sebaiknya dibatasi pengunjungnya.
Namun rupanya Pemprov DKI Jakarta tetap membuka kembali kegiatan CFD tersebut.
Hal itu pun kembali dikritik oleh Yunarto Wijaya.
Bahkan, Tito Karnavian juga ikut menyinggung soal CFD ini.
Menurut Tito Karnavian, ada masyarakat yang belum siap jika CFD ini kembali dibuka.
• Masih Saudara dengan Nus Kei, John Kei Emosi karena Pembagian Uang Hasil Jual Tanah
• John Kei Kembali Ditangkap, Yunarto Wijaya Samakan dengan Sosok Ini: Padahal Katanya Sudah Tobat
"Saya juga aktif lari & (kadang) naik sepeda,
tapi alangkah baiknya kegiatan CFD dipending dulu karena jelas konsepnya akan membawa ke kerumunan,
lbh baik masing2 olahraga didaerah masing2 (diversifikasi dgn sendirinya)..
GBK jg baiknya dibatasi kuota pengunjung...," tulis Yunarto Wijaya.
Kemudian pekan ini, ia juga menulis Tweet serupa.
Ia mengaku tak mengerti dengan alasan kenapa CFD dibuka lagi.
"Masih gak ngerti sama alasan kenapa CFD dibuka...," tulisnya.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, Tito Karnavian menyinggung pelaksanaan car free day ( CFD) di DKI Jakarta yang kembali digelar pada Minggu (21/6/2020).
Menurut Tito, sebagian masyarakat ada yang belum siap melaksanakan protokol kesehatan pada saat mengikuti CFD.
"Tadi sudah diskusi dengan kepala Gugus Tugas dan Menteri Kesehatan soal CFD yang dibuka. Kita lihat masyarakat ada yang belum siap," ujar Tito dalam konferensi pers di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020).
"Masih ada penumpukan (saat CFD). Saya kira ini harus disosialisasikan secara intens," lanjutnya menegaskan.
• Ribut dengan Paman hingga Telan Korban Jiwa, John Kei Terancam Hukuman Mati: Dia Merasa Dikhianati
• Video Belasan Anak Buah John Kei Serang Rumah Nus Kei, Sempat Akan Dibakar, Tetangga: Ya Allah Takut
Lebih lanjut, Tito menilai peran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah banyak mensosialisasikan protokol kesehatan untuk masa new normal yang produktif dan aman.
Hanya saja, perlu terus ada sosialisasi untuk mengantisipasi anggapan masyarakat yang mengira pandemi Covid-19 sudah berakhir.
"Kita melihat, kita mewaspadai agar jangan sampai nanti masyarakat dengan adanya new normal, semua sudah dianggap selesai. Masalah pandemi selesai dan semua sudah boleh buka, tidak," tutur Tito.
Menurut dia, yang perlu ditekankan adalah pengenalan dan sosialisasi untuk kebiasaan baru kehidupan new normal yang produktif dan aman.
Sebab, adaptasi terhadap kebiasaan baru tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
"Ini adalah bagian dari kehidupan kita. Kita harus terbiasa hadapi situasi yang mungkin tidak enak. Kita harus terbiasa dengan itu," tambah Tito.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, masih banyak masyarakat yang lupa dengan protokol kesehatan menjaga jarak dalam pelaksanaan CFD di Jakarta pada Minggu (21/6/2020).
Yuri meminta agar pelaksanaan CFD di tengah pandemi Covid-19 agar menjadi evaluasi bersama.
“Hari ini kami melakukan pemantauan di beberapa tempat seperti pelaksanaan Car Free Day di Jakarta, masih kita lihat beberapa masyarakat lupa, bahwa jaga penting, ini yang kami mohon untuk menjadi evaluasi kita bersama,” ujar Yuri.
• HUT Jakarta ke-493, Fadli Zon ke Anies: Semoga Tetap Jadi Ibukota, Tak Jadi Pindah Sebelum 2024
• Anies Baswedan Larang Pemakaian Kantong Plastik di Jakarta, Susi Pudjiastuti Beri Pujian: Bravo DKI
Menko PMK Minta Anies Evaluasi
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan kepala daerah lainnya untuk melakukan evaluasi atas pembukaan berbagai aktivitas di era new normal pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Muhadjir menanggapi pelaksanaan car free day di Jakarta yang dipadati massa sehingga menimbulkan kekhawatiran penularan virus corona.
"Saya mengimbau kepada semua saja yang telah menyetujui adanya pembukaan untuk sektor kegiatan tertentu, supaya kalau ada yang tidak tepat atau yang kurang beres, segera diadakan evaluasi," kata Muhadjir usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/6/2020).
Muhadjir menyebut, Presiden Jokowi sejak awal sudah memberi arahan bahwa pembukaan sektor tertentu harus didahului dengan simulasi.
Hal tersebut untuk memastikan berbagai protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 seperti menjaga jarak dan memakai masker bisa berjalan dengan baik.
"Itu harus dipastikan bahwa ketika di simulasi memang sudah berjalan baik gitu," kata dia.
Namun Muhadjir juga mengakui dalam pelaksanaannya akan muncul anomali.
Hal ini menurut dia tak hanya terjadi di area car free day Jakarta, tapi juga di tempat lain seperti Bandara.
Untuk itu evaluasi diperlukan.
"Untuk tahap berikutnya supaya dilaksanakan sesuai dengan protokol yang sudah ada, segera itu," kata dia.
Diberitakan, car free day di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin kembali digelar pada Minggu (21/6/2020) kemarin setelah ditiadakan sejak 15 Maret 2020 karena maraknya Covid-19.
Car free day pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi digelar mulai pukul 06.00 sampai 10.00 WIB dan hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin berolahraga.
Ibu hamil, anak-anak di bawah sembilan tahun, dan lansia dilarang.
Para pedagang kaki lima juga dilarang berjualan karena berpotensi menimbulkan kerumunan.
Warga yang akan beraktivitas di area car free day wajib memakai masker, membawa masker cadangan, tisu kering dan basah, alat pembayaran non-tunai, hand sanitizer, botol minum, dan kantong plastik.
Namun Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, masih banyak masyarakat yang lupa dengan protokol kesehatan menjaga jarak dalam pelaksanaan CFD itu.
Berdasarkan foto dan video yang beredar juga terlihat adanya kepadatan di sejumlah titik.
Yuri meminta agar pelaksanaan CFD di tengah pandemi Covid-19 menjadi evaluasi bersama.
“Hari ini kami melakukan pemantauan di beberapa tempat, seperti pelaksanaan car free day di Jakarta, masih kita lihat beberapa masyarakat lupa bahwa jaga jarak penting, ini yang kami mohon untuk menjadi evaluasi kita bersama,” ujar Yuri.