Teror Virus Corona
Akad Nikah Berakhir Duka, Adik dan Ibu Pengantin Meninggal Karena Covid-19, Sang Ayah Diisolasi
Ada sekitar 20 orang dari keluarga yang hadir di acara akad nikah yang diselenggarakan di rumah.
Menurut Syaqrun, keluarga mempelai, ayah sang pengantin memiliki riwayat penyakit asam urat dan saat ini kondisinya mulai membaik.
"Setelah adiknya meninggal baru keluar surat dari Dinas Kesehatan Kota Semarang dinyatakan positif Covid-19. Ayah dan almarhum ibu juga dinyatakan positif Covid-19," katanya.
• Zona Merah Corona di Kabupaten Bogor Terus Meningkat, Ini Kata Dinkes
• Data Terkini Corona 23 Juni 2020 : Bertambah 1.051, Total Ada 47.896 Kasus Covid-19 di Indonesia
Test swab mandiri, 2 orang positif Covid-19
Setelah dua orang meninggal dunia karena Covid-19, delapan anggota keluarga pengantin melakukan tes swab mandiri di RS Telogorejo Semarang.
Hasilnya dua orang dinyatakan positif Covid-19 dan mereka masuk kategori orang tanpa gelaja (OTG).
"Kemarin ada delapan orang sudah tes swab mandiri. Hasilnya sebagian besar negatif tapi ada dua yang positif Covid-19 mereka OTG diisolasi mandiri di rumah dan salah satunya sempat isolasi di rumah dinas Wali Kota," ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Semarang kemudian melakukan tes swab kepada semua tamu yang datang di cara akad nikah terseb. Hasilnya, semua tamu dinyatakan negatif Covid-19.
"Hari Rabu Dinkes melakukan swab test pada hadirin yang datang, Jumat keluar hasilnya negatif semua," ungkapnya.
Sementara takmir masjid yang sempat dinyatakan positif Covid-19 sudah menjalani swab test kedua dan hasilnya negatif.
• Tak Cuma Rapid Tes Massal, Hotel dan Restoran di Bogor Buka Diskon Besar-besaran Jelang New Normal
• VIDEO Detik-detik Petugas RS Naikan Lagi Jenazah ke Ambulans, Ternyata Salah Bawa Mayat ke Kuburan
Menanggapi peristiwa tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Halam mengatakan acara akad nikah tersebut tidak sesuai dengan ketentuan pembatasan dan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Semarang.
"Acara Pernikahan yang digelar itu prosesi ijab kabul. Nah, tamu yang hadir lebih dari 30 orang, tidak sesuai ketentuan pembatasan," kata Abdul Hakam, Minggu (21/6/2020).
Petugas kesehatan telah melakukan penelusuran kontak, dan kembali menemukan lima orang terinfeksi Covid-19.
Kemudian, pihaknya kembali melakukan tes kepada 25 orang yang diduga kontak erat dengan pasien positif Covid-19 di prosesi Pernikahan.
Sebelumnya, sudah ada beberapa klaster penularan Covid-19 di Semarang, di antaranya pasar tradisional, rusunawa, perbankan, toko swalayan, hingga klaster Balai Kota Semarang atau Pemkot Semarang. (*)
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor: Khairina, David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Klaster Penikahan di Semarang, Dihadiri 20 Orang, Ibu dan Adik Pengantin Meninggal Positif Covid-19", https://regional.kompas.com/read/2020/06/25/06300081/fakta-klaster-penikahan-di-semarang-dihadiri-20-orang-ibu-dan-adik-pengantin?page=all#page2.
Editor : Rachmawati